Tangsel

Cuaca Ekstrem Guyur Tangsel, Proyek Infrastruktur Terganggu Akibat Banjir

2
×

Cuaca Ekstrem Guyur Tangsel, Proyek Infrastruktur Terganggu Akibat Banjir

Sebarkan artikel ini

Detaktangsel.com TANGSEL – Hujan deras yang mengguyur Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sejak Senin hingga tengah malam menyebabkan banjir di berbagai titik, baik di kawasan permukiman maupun ruas-ruas jalan utama.Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMDSDA) Kota Tangsel, Robby Cahyadi, menjelaskan bahwa banjir tersebut dipicu oleh curah hujan ekstrem yang merata di wilayah Jabodetabek.

Meski sejumlah langkah antisipatif telah dilakukan sebelumnya, seperti penambahan pompa air dan pengerukan sedimen di lokasi rawan banjir – termasuk di Perumahan Pondok Maharta, Kecamatan Pondok Aren – cuaca ekstrem tetap menjadi tantangan besar.

“Curah hujan sangat tinggi, dan Kali Angke yang menjadi hilir sungai-sungai di Tangsel berada dalam kondisi siaga satu. Volume air melimpah hingga terjadi backwater, sehingga air tidak dapat mengalir lancar ke Kali Angke. Akibatnya, banjir pun tak terhindarkan,” ujar Robby saat ditemui di Gedung DPRD Kota Tangsel, Rabu (9/7/2025).

Tak hanya menggenangi wilayah permukiman, banjir juga berdampak langsung pada proyek-proyek infrastruktur yang sedang berjalan di bawah kendali DBMDSDA Tangsel. Menurut Robby, proses pemasangan alat kerap terganggu karena tiba-tiba diterjang banjir.

“Itu sudah menjadi salah satu risiko pekerjaan. Dari sisi kerugian finansial mungkin ada, tapi tidak kami hitung secara rinci. Namun, yang jelas durasi pengerjaan proyek menjadi terhambat,” jelasnya.

Langkah Antisipatif dan Koordinasi Lintas SektorSebagai respons terhadap bencana banjir ini, DBMDSDA Tangsel telah melakukan koordinasi dengan Dinas PUPR Provinsi Banten dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSC).

Kolaborasi ini bertujuan untuk menjalankan kembali normalisasi saluran air sesuai kewenangan masing-masing pihak.

Selain itu, komunikasi juga dijalin dengan sejumlah pengembang besar di Tangsel seperti Jaya Property, Citra Bintaro, dan Alam Sutera. Menurut Robby, para pengembang tersebut secara berkala telah menjalankan pembersihan aliran air dan pengerukan sedimen di area tandon dalam kawasan mereka.

“Ke depan, mungkin akan ada penambahan kolam-kolam sambungan untuk memperkuat sistem drainase yang ada,” tutup Robby.