Scroll untuk baca Berita

Pasang Iklan, Advertorial dan Kirim Release, klik disini
Daerah

Belum Ada PKL Daftar Relokasi Pasar Serpong, Pilar Saga: Lapak Sudah Disiapkan!

3
×

Belum Ada PKL Daftar Relokasi Pasar Serpong, Pilar Saga: Lapak Sudah Disiapkan!

Sebarkan artikel ini
Petugas Pol PP Tangsel saat menertibkan PKL di pasar Serpong.

detaktangsel.com TANGSEL – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui PT Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (Perseroda) telah menyiapkan 120 lapak baru bagi pedagang kaki lima (PKL) Pasar Serpong. Namun hingga kini, belum ada satu pun PKL yang mendaftar untuk direlokasi ke dalam area pasar.

“Ini belum ada yang daftar,” kata Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, usai penertiban PKL di Pasar Serpong, Kamis (16/10/2025).

Pilar menjelaskan, pemerintah telah mendirikan posko pendaftaran bagi para PKL yang ingin menempati lapak baru tersebut. Ia berharap pedagang mendukung program penataan Pasar Serpong agar kawasan pasar lebih tertib dan nyaman.

“Kalau besok PKL muncul lagi di jalan, tentu akan ada sanksi. Kita bisa kenakan tindak pidana ringan sesuai peraturan daerah,” tegasnya.

Menurut Pilar, para pedagang tak perlu khawatir kehabisan tempat. Perseroda telah menghitung seluruh jumlah kios dan los di dalam pasar, serta memastikan semua pemilik kios dan los mendukung relokasi tersebut.

“Jaminannya jelas, semua sudah dihitung dan disepakati. Tinggal kemauan pedagang saja,” ujarnya.

Sementara itu, Abuy (41), pedagang sayuran yang sehari-hari berjualan di sekitar Masjid Agung Al-Mujahidin, mengaku bingung dengan kebijakan relokasi ini. Menurutnya, surat pemberitahuan terakhir sudah dibagikan kepada para pedagang, namun jumlah lapak di dalam pasar masih terbatas.

“Di dalam cuma ada sekitar 70 lapak, padahal pedagang lebih dari 100 orang. Sisanya mau dikemanakan?” keluhnya.

Abuy menambahkan, pedagang diarahkan berjualan di area dalam dekat kantor pengelola pasar atau dekat gilingan daging bakso. Namun lokasi tersebut dinilai kurang strategis.

“Tempatnya pojok banget, sepi pembeli. Kami jadi bingung, tapi mau gimana lagi, yang penting bisa tetap jualan buat keluarga,” ujarnya.