detaktangsel.com TANGSEL-Limbah botol plastik masih kerap dipandang remeh oleh sebagian masyarakat. Di sejumlah ruas jalan hingga permukiman, botol plastik bekas air mineral masih sering ditemukan berserakan dan mencemari lingkungan.
Padahal, jika dikelola dengan benar, botol plastik memiliki nilai ekonomi yang cukup besar. Upaya sederhana dalam pengumpulan dan pemilahan sampah dapat membantu menambah pendapatan warga sekaligus mengurangi beban sampah kota.
Melihat peluang tersebut, Ciater Maju Bersama (CMB), paguyuban warga di Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), menggagas pembuatan keranjang khusus penampung botol plastik. Keranjang dari material besi itu kini ditempatkan di sejumlah titik strategis lingkungan warga.
Ketua CMB Serpong, Slamet, mengatakan ide itu muncul dari kegelisahannya melihat banyak warga masih membuang botol plastik secara sembarangan.
“Saya sering lihat botol-botol plastik dibuang begitu saja. Dari situ saya pikir, harus ada solusi supaya sampah ini bisa terkumpul dan bermanfaat,” kata Slamet di rumahnya, RT 006/07 Kelurahan Ciater, Serpong, Selasa (2/12/2025).
Slamet menuturkan, gagasan tersebut kemudian ia sampaikan kepada Anggota DPRD Kota Tangsel dari Fraksi PDIP, Syamsul Hariyanto. Menurutnya, respons yang diberikan sangat positif.
“Alhamdulillah, rencana kami langsung didukung oleh Pak Syamsul. Sabtu lalu kami launching dan sekarang warga bisa mendonasikan botol plastiknya di keranjang-keranjang ini,” terang Slamet.
Sejak diperkenalkan, permintaan pembuatan keranjang meningkat cukup drastis. Jika sebelumnya hanya tersedia di wilayah RT 006, kini beberapa warga dari RW lain ikut memesan.
“Saat ini udah ada 10 keranjang yang terpasang dan enam keranjang tambahan sedang dalam proses pembuatan. Target kami wilayah kelurahan Ciater dapat memiliki fasilitas pengumpulan botol plastik secara merata,” jelas Slamet.
Sementara itu, Anggota DPRD Kota Tangsel Syamsul Hariyanto mengapresiasi inisiatif warga Ciater yang dinilai bisa mendorong kesadaran kolektif soal pemilahan sampah.
“Memilah sampah sejak dari rumah itu sangat penting. Dengan memilah, pengelolaan jadi lebih mudah dan proses daur ulang bisa berjalan lebih baik,” kata Syamsul.
Meski demikian, ia mengakui adanya tantangan dalam sistem pengelolaan sampah. Menurutnya, meskipun warga sudah mulai memilah sampah, belum ada mekanisme yang sepenuhnya optimal dalam pengolahan sampah plastik.
“Pemilahan sudah berjalan, tapi pengelolaannya masih perlu solusi jangka panjang. Ini menjadi pekerjaan bersama,” ujarnya.
Syamsul berharap kesadaran masyarakat terus meningkat sejalan dengan upaya pemerintah memperbaiki sistem pengelolaan sampah. “Sangat penting budaya memilah sampah dari rumah tangga agar pengololaan sampah di Tangsel semakin baik ke depannya,” pungkasnya.





















