detaktangsel.com, OPINI – Penetapan Pelaksana Tugas (Plt) menjadi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bani Khosyatullah oleh Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie, yang sebelumnya rangkap jabatan sebagai Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menjadi momentum alumni APDN Jatinangor, Kabupaten Bandung dalam Jabatan Tinggi Pratama (JPT) eselon II.b pada dinas teknis adalah ujian bagi ‘malaikat subuh’, sebutan para taruna junior Bani di almamaternya.
Karier Bani Khosyatullah terus ditempa dan lompatannya dimulai ketika dinamika sosial terjadi di wilayah Kecamatan Setu terkait sengketa jabatan di satu wilayah desa, Bani diamanahkan menjadi Camat setempat oleh Wali Kota saat itu, Airin Rachmi Diany.
Selain pelayanan kepada masyarakat, sejumlah persoalan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menanti inovasi dan sentuhan tangan dinginnya selaku pejabat, pemilik kebijakan dan Kuasa Pengguna Anggaran.
Salahsatu pekerjaan rumah paling krusial akan dihadapi Kepala DLH Kota Tangsel adalah persoalan pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang yang over capacity. Sementara itu produksi sampah setiap hari 1.200an ton sampah terus merangsek, mencari solusi terbaik, bekerjasama dengan beberapa pihak, baik secara ‘G to G’ maupun cara lainnya. (Zal)





















