Scroll untuk baca Berita

Pasang Iklan, Advertorial dan Kirim Release, klik disini
Olahraga

Liverpool Babak Belur, Ulangi Rekor Buruk 60 Tahun Lalu

6
×

Liverpool Babak Belur, Ulangi Rekor Buruk 60 Tahun Lalu

Sebarkan artikel ini

detaktangsel.com BOLA – Liverpool terpuruk dalam dua laga terakhir Premier League. Sebagai juara bertahan Liga Inggris, performa pasukan Arne Slot tengah menjadi sorotan tajam setelah menelan dua kekalahan telak beruntun dengan skor identik 0-3. Situasi ini makin memprihatinkan karena The Reds mengulangi catatan kelam yang terakhir kali terjadi 60 tahun lalu.

Laga terbaru menyajikan kisah pahit untuk publik Anfield. Menjamu Nottingham Forest di kandang sendiri, Sabtu (22/11/2025), Liverpool justru tak berdaya dan tumbang dengan skor 0-3. Dukungan penuh suporter tak mampu menjadi energi tambahan bagi Mohamed Salah dan kawan-kawan untuk bangkit dari tren negatif.

Forest membuka keunggulan melalui Murillo yang membawa tim tamu unggul 1-0 di babak pertama. Alih-alih bangkit di paruh kedua, Liverpool justru makin terbenam. Nottingham Forest menambah dua gol lagi lewat Nicolo Savona dan Morgan Gibbs-White, mengunci kemenangan telak tiga gol tanpa balas di markas sang juara bertahan.

Kekalahan ini makin terasa memalukan karena terjadi setelah hasil buruk pada pekan sebelumnya. Di laga sebelumnya, Liverpool diganyang Manchester City dengan skor identik 3-0 di Etihad Stadium. Dua kekalahan beruntun dengan margin tiga gol membuat The Reds tercatat dalam sejarah yang tak ingin mereka kenang.

Opta mencatat, The Reds untuk pertama kalinya sejak 60 tahun lalu kalah lebih dari 3 gol dalam 2 laga beruntun di Liga Inggris. Terakhir kali Liverpool mengalami itu pada April 1965 semasa dilatih manajer legendaris klub, Bill Shankly. Liverpool, yang kala itu berstatus juara bertahan Liga Inggris, keok 0-3 beruntun dari West Bromwich Albion dan Tottenham Hotspur.

Paralel sejarah itu menambah nuansa muram di Anfield. Sama seperti enam dekade lalu, Liverpool datang ke musim ini dengan status juara bertahan Liga Inggris. Namun, alih-alih mempertahankan dominasi, mereka justru terseret ke tren negatif yang menggerus kepercayaan diri tim dan suporter.

Secara keseluruhan, performa Liverpool dalam beberapa pekan terakhir memang mengkhawatirkan. Liverpool saat ini sudah menelan kekalahan 8 kali dalam 11 pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi. Di Liga Inggris, mereka telah 6 kali tumbang dari 12 pertandingan. Angka tersebut sangat kontras dengan standar tinggi yang biasa mereka tunjukkan dalam perburuan gelar.

Dari sisi klasemen, kekalahan dari Forest membawa Liverpool merosot ke posisi 11 klasemen sementara Premier League dengan 18 poin. Liverpool tepat di bawah Manchester United (18 poin) yang belum memainkan matchday ke-12. Untuk ukuran tim yang baru saja mengangkat trofi liga pada musim sebelumnya, posisi ini jelas jauh dari harapan.

Situasi ini mengundang kekhawatiran bahwa sejarah kelam 60 tahun lalu bisa terulang, bukan hanya dalam bentuk rekor kekalahan, tetapi juga posisi akhir di klasemen. 60 tahun lalu Liverpool terpaksa finis di urutan ketujuh meski menjadi juara pada musim sebelumnya. Hal yang sama atau lebih buruk bukan tidak mungkin dialami mereka di akhir musim 2025/2026: juara bertahan yang terjun bebas dari persaingan papan atas.

Tantangan besar kini berada di tangan Arne Slot dan para pemainnya. Mereka bukan hanya dituntut memperbaiki performa di lapangan, tapi juga memulihkan mental tim yang tengah diguncang dua kekalahan telak beruntun. Jika tak segera bangkit, musim yang seharusnya menjadi pembuktian justru bisa berubah menjadi mimpi buruk yang akan kembali dikenang dalam sejarah panjang Liverpool.