detaktangsel.com TANGSEL – Kejaksaan Negeri Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar bakti sosial (baksos) di Yayasan Sayap Ibu Bintaro cabang Banten, Rabu, 20 Agustus 2025.
Kepala Kejari Tangsel Apsari Dewi mengatakan, kegiatan bakti sosial dalam rangka menyambut Hari Lahir Kejaksaan ke-80 diperingati 2 September 2025 mendatang.
Dewi dan jajarannya turut memberikan bantuan berupa susu, popok dan berbagai kebutuhan sehari-hari yang dibutuhkan oleh anak-anak berkebutuhan khusus di Yayasan Sayap Ibu Bintaro itu.
“Ini adalah salah satu bentuk bakti sosial kami, cara kami untuk berbagi ke masyarakat, untuk bisa berkontribusi terhadap anak-anak yang istimewa, yang berkebutuhan khusus dengan membawakan beberapa peralatan berupa susu, ada popok, kemudian juga kebutuhan sehari-hari dan uang tunai. Ini hanya cara kami untuk sebagai bentuk rasa cinta kami kepada masyarakat,” papar Dewi.
Dewi menuturkan, baksos tersebut sebagai momentum meningkatkan rasa syukur khususnya bagi jajaran Kejari Kota Tangsel lantaran masih dapat beraktivitas sehari-hari dalam keadaan sehat.
“Nilai yang paling utama adalah bagaimana kita harus bersyukur. Bersyukur dengan apa yang kita miliki sekarang. Dalam keadaan sehat, kita bisa melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan normal, dengan apa yang kita anggap selama ini take it for granted, bagi orang lain itu suatu yang istimewa,” tuturnya.
Tak hanya itu, Dewi juga berharap, baksos tersebut dapat mendorong seluruh masyarakat dan stake holder di Kota Tangsel untuk meningkatkan kepedulian kepada anak berkebutuhan khusus.
“Bahwa banyak anak-anak yang istimewa, yang tidak seberuntung kita, dan bagaimana kita dengan kemampuan kita masing-masing bisa memperhatikan, memberikan atensi, berkontribusi, juga tidak ignorant terhadap anak-anak tersebut,” ungkap Dewi.
Usai berikan kebutuhan pokok, Dewi kemudian berkunjung dan melihat langsung aktivitas anak berkebutuhan khusus di Yayasan Sayap Ibu Bintaro itu.
Dewi bahkan tak kuasa menahan air matanya jatuh saat melihat bagaimana para anak-anak di Yayasan Sayap Ibu itu bertahan dan berjuang menjalani hidup di tengah keterbatasan yang dimiliki. Terlebih, ketika Apsari melihat anak 23 tahun yang berjuang dengan Hidrosefalus yang dideritanya berbaring di tempat tidur.
“Ini juga suatu hikmah untuk kita, sesuatu yang bisa kita ambil bahwa perjuangan itu tidak hanya apa yang kita lakukan sehari-hari, ini anak berjuang hidup, berjuang untuk hidupnya. Dan dia masih sampai saat ini, akan berulang tahun yang ke-23 tahun pada 26 Agustus, dengan hanya terbaring di tempat tidurnya,” ungkap Dewi.
“Ini juga suatu makna yang sangat besar, pelajaran yang sangat besar yang harus diambil oleh semua, karena apapun hidup ini perlu perjuangan,” pungkas Dewi.
Dalam kegiatan sosial itu, Dewi turut didampingi lengkap oleh para Kasi Bidang Intelijen Ronny Bona Tua Hutagalung, Kepala Seksi Bidang Pidana Khusus Gigih Fajar, Kasi Bidang Pidana Umum Hifni, Kasi Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara Romy, dan kasi bidang lainnya serta Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Kejari Tangsel. (Red)