Dolar AS Kuat, Harga Minyak Turun dan Batu Bara Menguat

Kilang minyak, batu bara, kelapa sawit, logam. (Foto: bobo.grid/pixabay/antara/unsplash) Ilustrasi: Aisyah/dt Kilang minyak, batu bara, kelapa sawit, logam. (Foto: bobo.grid/pixabay/antara/unsplash) Ilustrasi: Aisyah/dt

Detaktangsel.com, NASIONAL -- Pada Jumat (14/7), harga minyak mentah turun akibat penguatan dolar AS dan pedagang minyak memperoleh keuntungan dari reli yang kuat. Tolak ukur minyak mentah mencatat kenaikan untuk minggu ketiga secara beruntun.

Dilansir dari Reuters pada Senin (17/7), harga minyak mentah Brent berjangka mengalami penurunan sebesar 1,8 persen dan ditutup pada angka USD 79,87 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berjangka turun sebesar 1,9 persen menjadi USD 75,42 per barel.

Di sisi lain, harga batu bara menguat pada penutupan perdagangan Jumat. Menurut ICE Newcastle (Australia), harga kontrak pengiriman batu bara untuk Agustus 2023 naik sebesar 4,4 persen menjadi USD 132,75 per ton.

Sementara itu, harga minyak sawit (crude palm oil/CPO) stagnan pada penutupan perdagangan Jumat. Menurut situs bursamalaysia.com, harga kontrak pengiriman CPO untuk Agustus 2023 tetap pada angka MYR 3.843 per ton.

Harga nikel terpantau mengalami kenaikan pada penutupan perdagangan Jumat. Harga nikel berdasarkan London Metal Exchange (LME) naik sebesar 1,57 persen dan ditetapkan pada angka USD 21.630 per ton.

Namun, harga timah mengalami penurunan pada penutupan perdagangan Jumat. Harga timah berdasarkan situs LME turun sebesar 0,92 persen dan ditutup pada angka USD 28.543 per ton.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online