Perubahan Harga Minyak Mentah Brent dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

Naiknya harga minyak mentah. Ilustrasi: Aisyah/dt Naiknya harga minyak mentah. Ilustrasi: Aisyah/dt

Detaktangsel.com, NASIONAL -- Harga minyak mentah Brent mengalami sedikit perubahan pada awal perdagangan Asia hari Jumat pagi. Meskipun demikian, harga masih mengalami kenaikan sepanjang bulan pertama tahun ini, karena adanya penurunan tajam stok minyak dan rencana OPEC+ untuk memangkas produksi yang lebih besar dari kekhawatiran permintaan akibat kenaikan suku bunga.

Pada pukul 00.15 GMT, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman bulan September melemah sebesar 19 sen atau 0,3 persen, diperdagangkan dengan harga $74,32 per barel. Kontrak bulan depan yang kurang aktif dan akan berakhir pada Jumat turun sebesar 12 sen menjadi $74,22 per barel.

Harga minyak mentah West Intermediate (WTI) AS juga turun 0,3 persen atau 21 sen, dengan harga perdagangan sebesar $69,65 per barel.

Kedua harga acuan tersebut mengalami kenaikan sedikit pada hari Kamis (29/6) dan berada di jalur untuk naik lebih dari 2,0 persen sepanjang bulan ini.

Pasar mengkhawatirkan tentang pengetatan pasokan setelah Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan penurunan stok minyak mentah sebesar 9,6 juta barel dalam pekan yang berakhir pada 23 Juni. Angka tersebut jauh melampaui perkiraan analis yang hanya memprediksi kenaikan sebesar 1,8 juta barel dalam jajak pendapat Reuters.

Kekhawatiran ini juga terkait dengan rencana Arab Saudi untuk memangkas produksi sebesar 1 juta barel per hari mulai Juli, serta kesepakatan OPEC+ yang lebih luas untuk membatasi pasokan hingga tahun 2024.

Namun, keuntungan pada Jumat pagi terbatas oleh kekhawatiran akan kenaikan suku bunga. Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, memberikan isyarat pada Kamis (29/6) bahwa Federal Reserve kemungkinan akan melanjutkan kampanye pengetatan suku bunga setelah istirahat awal bulan ini. Hal ini disebabkan oleh serangkaian data ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan, yang menunjukkan perlunya lebih banyak pengetatan moneter untuk mengendalikan inflasi.

Pasar sedang menantikan laporan indeks manajer pembelian China yang akan memberikan gambaran tentang sektor manufaktur dan jasa dalam ekonomi China pada bulan Juni. Banyak faktor yang bergantung pada apakah permintaan minyak di China akan meningkat di paruh kedua tahun ini.

Selain itu, data jumlah rig minyak AS, yang merupakan indikator pasokan di masa depan, juga akan dirilis hari ini.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online