"Pada dasarnya kami tetap akan menerapkan sistem parkir ini, hal ini diperlukan agar menjaga keamanan kendaraan," ungkapnya.

Soal warga Versailles yang mempersalahkan belum adanya sosialisasi yang dilakukan pihak Dishubkominfo, namun Dito membantah bahwa sebelumnya telah dilakukan sosialisasi.

Kendati demikian, pihak Dishubkominfo akan melakukan kembali sosialisasi kepada warga Versailles. Selain itu, terkait warga yang terbiasa parkir gratis, pihak Dishubkominfo menerangkan, adanya tarif pakir meter pada dasarnya akan melibatkan warga sekitar untuk mengelola itu dan ketertiban serta keamanan pun lebih terjamin.

"Tentunya ada keterlibatan warga sekitar untuk mengelola parkir itu. Artinya kita tetap berdayakan SDM yang ada. Lagi pula hasil parkir akan menjadi retribusi yang pada akhirnya kembali pada masyarakat seprti pembangunan," terang Dito.

Dito juga mengatakan, terkait lahan yang akan dijadikan parkir meter sudah sesuai dengan aturan Keputusan Walikota Tangsel dengan nomor 800.05/Kep.227-HUK/2012. Pasalnya, lahan tersebut adalah fasos/fasum yang diserahkan oleh eks pengembang ke Pemerintah Kota Tangsel.

"Jadi jelas ya,,,buktinya ada kalau itu fasos fasum," tegas Dito sambil menunjukan surat pembuktian aset tersebut.

Dito pun berharap, warga dapat memahami dipasangnya parkir meter guna berjalannya keamanan.