Asal Muasal Nama Cilenggang

Asal Muasal Nama Cilenggang

Detaktangsel.com, OPINI -- Cilenggang adalah salah satu nama Kelurahan yg ada di Kota Tangerang Selatan. Kelurahan ini masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Serpong dengan luas wilayah 167,33 Ha. Banyak cerita menarik seputar asal muasal nama Kelurahan ini. Mulai dari mitologi rakyat sampai ke catatan arsip nasional.

Sejarawan Tangerang Selatan TB.Sos Renda menuturkan bahwa asal mula nama Cilenggang berangkat dari leluhurnya TB.Muhammad Atib.
Pria yg juga merupakan penduduk asli Cilenggang ini menuturkan bahwa sekitar tahun 1670 TB. Atib hendak membuka persawahan yg sekarang telah berubah menjadi perumahan elit itu, namun kesulitan untuk mendapatkan sumber air. Sehingga terpaksa harus berjalan sampai ke Rawa Kalong ut membuat susukan agar air dapat mengaliri persawahan yg ada di wilayahnya.

Agaknya cerita mitologi ini hampir berkenaan dng fakta sejarah yang saya temukan dlm catatan2 arsip nasional maupun kepustakaan Belanda yg ada di University Leiden.
Dalam beberapa literatur disebutkan sebelum adanya pemukiman warga, Cilenggang dahulunya merupakan bagian dari wilayah Land Sampora. Di tempat ini pernah berdiri sebuah Benteng kokoh VOC (Fort Sampora) di tahun 1690an. (lihat gambar pendukung dia atas Artikel).

Pada mulanya wilayah Cilenggang adalah sebuah perbukitan yg subur dengan lembah yg indah dihiasi rawa2 tempat surganya beragam habitat liar. Tapi keindahan lembah tersebut tidak didukung oleh aliran sungai yg dapat menjadikan sumber mata air sebagai ekosistem alam yg baik.
Namun ketika VOC hendak mendirikan Benteng Sampora di Cilenggang, persoalan ini menjadi masalah yg serius. Karna kebutuhan akan bahan makanan yg bersumber dari hasil bumi sprt padi dan sayur2an menjadi prioritas utama demi keberlangsungan hidup para prajurit2 militer VOC saat itu. Satu2nya cara agar mendapatkan sumber air yg dapat mengalir ke wilayah tersebut, VOC melakukan rekayasa kali yg ada di sebelah timur wilayah Cisadane yaitu kali Tjeletreng.

Kali Tjeletreng sendiri adl kali sodetan dari aliran Kali Tjidurian. Terdapat beberapa Kali yg merupakan sodetan yg membelah wilayah Buitenzorg dan Tangerang saat itu seperti: Kali Pesanggrahan, Kali Pamoelang, Kali Saroea, Kali Angke, Kali Tjiater dan Kali Jeletreng. Semua anak2 Kali ini akan bertemu dng kanal Mookervaat di Tangerang yg menghubungkan dng Batavia dan bertemu di induk Kali Angke yg kemudian  bermuara di Laut Jawa.

Upaya VOC untuk melalukan rekayasa Kali Tjeletreng ini dilakukan krn kemungkinan jauh sblm Kali Jeletreng ini membelah bukit Cilenggang dan bermuara di Kali Tjisadane, upaya serupa prn dilakukan oleh seorang pembesar wilayah, TB.Atib. Namun hanya sebatas persawahan yg ada di lembah perbukitan Cilenggang (komplek perumahan elit sekarang).

Kondisi Kali Tjeletreng ini dapat dilihat pada topograpi map yg sdh pernah sy posting sebelumnya dng judul (Apakah Tangsel Memiliki Benteng Pertahanan di Jaman VOC?).
Dalam peta tahun 1724 tsb tergambar jelas ketika aliran Kali Tjeletreng  belum berbelok ke arah Benteng Pertahanan Sampora (Fort Sampora) di Cilenggang. Namun setelah berdirinya Benteng tersebut VOC kemudian melakukan rekayasa aliran Kali Tjeletreng dng cara menyodet perbukitan Cilenggang agar aliran Kali dapat memasuki daerah sebelah selatan Benteng yg sekaligus difungsikan jika sewaktu2 terjadi serangan musuh, Kali Tjeletreng ini dapat dijadikan jalur evakuasi pasukan untuk mundur mengikuti aliran Kali Angke yg menembus ke Benteng Tangerang.

Maka sejak dilakukan rekayasa aliran kali Tjeletreng menuju Benteng Sampora inilah, masyarakat kemudian menyebut wilayah mereka dengan sebutan CILENGGANG yg berarti Air Yang Melenggang (membelok) arah menuju Benteng.

Demikian sekelumit sejarah tentang asal muasal nama Cilenggang yg sekarang menjadi nama salah satu Kelurahan yg ada di Kota Tangerang Selatan...***

Wallahu a'lam bishawab
Semoga Manfaat

Padepokan Roemah Boemi Pamoelang
29 Juli 2022

Oleh: Agam Pamungkas Lubah

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online