Sejarah Singkat Setoe Pamoelang

Sejarah Singkat Setoe Pamoelang

Detaktangsel.com, OPINI -- Setu Pamoelang adalah salah Setu tertua yang ada di garis perbatasan Batavia dan Buitenzorg. Keberadaan Setu ini setidaknya sudah terbaca pada Topografi Map Nederlandsch Indie 1742. Setu ini direnovasi pertama kali dimasa pemerintahan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Abraham van Riebeeck pada tahun 1709.

Dan sebagai mana umumnya berdasarkan tradisi leluhur masyarakat purba, setiap kali memulai sebuah hajatan besar acap kali didahului dengan ritual sesembahan atau "tumbal".

Prosesi ini ditujukan kepada arwah2 leluhur masyarakat agar kegiatan yang dimaksud mendapat berkah dan tidak mendapat murka dari leluhurya.

Adapun jenis2 tumbal bergantung pada seberapa besar hajat yang akan di langsungkan. Jika hajat tersebut kecil maka cukup menumbalinya dng kepala binatang, seperti Lembu dan Kerbau. Jika hajatnya besar, maka yang menjadi tumbalnya adalah kepala manusia.

Dan tradisi inilah yang kemudian oleh pemerintah Kolonial menjadi salah satu proses dari pembuatan sarana2 infrastruktur yang ada di Hindia Belanda saat itu. Seperti pembangunan Jalan Raya, Jembatan, Rel Kereta Api, termasuk Bendungan2 dan Setu. Sehingga bukan sekadar mitologi rakyat semata jika Setu Pamoelang juga menelan tumbal manusia dalam proses pengerjaannya.

Namun jauh sebelum Setu ini menjadi tandon air besar (Situ Pamoelang), kawasan ini dahulunya adalah sebuah rawa besar yang difungsikan oleh masyarakat sebagai lahan irigasi persawaan yg terletak di sisi sebelah timur, barat dan selatan rawa tersebut. Sedang sumber mata air yang mengaliri Setu ini bersumber dari 2 kali kecil di sisi selatan Setu yakni, Kali Pamulang dan Kali Dermaga yang terkoneksi langsung dengan kali Pesangrahan dan Tjiliwung. Konon setu ini juga dahulu merupakan salah satu chek point pasukan berkuda dari Mataram ketika hendak mengekspansi Batavia 1628-1629.

Dalam perjalanannya Setu Pamulang mengalami beberapa kali renovasi sampai tahun 1930.
Dua tahun setelah renovasi Setu Pamulang, di tahun 1932 pemerintah Belanda membangun Setu baru di kawasan Ciputat yg skg dikenal dengan nama, Setu Gintung..**

Wallahu a'alam bishawab
Semoga Manfaat

Padepokan Roemah Boemi Pamoelang
26 Juli 2022

Oleh: Agam Pamungkas Lubah

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online