Mahalnya Biaya Mutasi Siswa di Tangsel

Mahalnya Biaya Mutasi Siswa di Tangsel

detaktangsel.com CIRENDEU - Sulit dan mahalnya biaya bersekolah di kota Tangerang Selatan masih dirasakan oleh orang tua murid, seperti yang ditutur Azis, warga Kompleks Kejaksaan Agung,Cipayung, Kecamatan Pamulang, Tangsel kepada wartawan detaktangsel.com terkait masalah mutasi anaknya, Rabu (17/9).

Azis mengatakan alasan mutasi anaknya dari SMAN 11 Rawa Lele, Jombang karena jarak tempuh yang sangat jauh sehingga ia berkeinginan anaknya bisa bersekolah dekat dari tempat tinggal sekarang, pilihannya ke SMAN 8 Cirendeu.

" Saya sudah bicara dengan Kepala Sekolah SMAN 8 untuk mutasi anak saya dari SMAN 11, Kepsek SMAN 8 siap menampung anak saya dengan syarat dan ketentuan sekolahnya," Ujar Azis, yang juga Aktivis LSM di Tangsel.

Lanjutnya, setelah mendapatkan persetujuan dari Kepsek SMAN 8 Cirendeu dengan syarat-syarat yang diajukan, azis pada hari Senin (15/9), menghadap ke pihak sekolah untuk memenuhi syarat mutasi anaknya, namun saat meminta keringan dan kebijakkan sekolah untuk pembayaran mutasi di cicil pihak sekolah menolak karena harus bayar cash.

" Saya kecewa, sewaktu akan membayar saya baru punya uang sebesar 2 juta dengan harapan bisa saya bayar cicil, namun pihak sekolah tidak mau terima, mereka minta cash Rp 7,5 juta + buku dan Seragam ." ungkap Azis.

Sementara Kepala Sekolah SMAN 8 Cirendeu, Tangerang Selatan membenarkan bahwa pihaknya meminta uang sebesar Rp.7.500.000 ditambah Rp.900.000 tetapi belum termasuk seragam sekolah.
"memang benar sewaktu itu kami meminta pak Aziz untuk menyelesaikan administriasi kepindahan anaknya dari SMAN 11 ke SMAN 8 sebesar Rp.7.500.000 untuk uang gedung dan Rp.900.000 untuk uang buku," Jelas Yuli selaku Kepala Sekolah SMAN 8, saat di minta klarifikasi detaktangsel.com, Rabu (17/9).

Aziz selaku orang tua murid yang akan mutasi menyetujui biaya administrasi tersebut tetapi biaya tersebut dibayar dengan cara mengansur. Tetapi hal itu tidak dibolehkan oleh Pihak Sekolah dengan alasan pihak sekolah takut ditipu.

" Pembayaran administrasi harus dibayar secara cash karena kalau dibayar secara mengangsur kami sudah tidak menerima karena kami dulu sering ditipu, ketika kami mengijinkan untuk mengangsur sewaktu itu tetapi yang terjadi sampai lulus sekolah pun belum lunas juga," Ungkap Yuli.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online