Dampak Akuisisi UBS terhadap Credit Suisse: 35.000 Karyawan Diperkirakan Dapat PHK

Credit Suisse yang diperkirakan melakukan PHK terhadap sejumlah karyawan, (Fabrice Coffrini/Getty Images, iStock), Ilustrasi: Aqila/dt Credit Suisse yang diperkirakan melakukan PHK terhadap sejumlah karyawan, (Fabrice Coffrini/Getty Images, iStock), Ilustrasi: Aqila/dt

Detaktangsel.com, DUNIA –– UBS, grup perbankan asal Swiss, berencana untuk melakukan pemangkasan karyawan sebanyak 35.000 di Credit Suisse. Jumlah ini melebihi separuh dari total tenaga kerja bank tersebut. Langkah ini merupakan bagian dari upaya penyelamatan setelah akuisisi Credit Suisse oleh UBS pada bulan Maret, seperti yang dikutip dari Bloomberg News.

Setelah akuisisi, saham Credit Suisse beserta American Depositary Shares-nya akan dihapuskan dari SIX Swiss Exchange dan New York Stock Exchange. Sebagai gantinya, para pemegang saham akan menerima satu saham UBS untuk setiap 22,48 saham Credit Suisse yang mereka miliki.

Keputusan ini diperkirakan akan berdampak terhadap bankir, trader, dan staf pendukung di bank investasi Credit Suisse di London, New York, dan sejumlah wilayah di Asia. Sebelumnya, Credit Suisse juga memiliki sekitar 45.000 karyawan, namun kondisi keuangan yang memburuk telah menyebabkan kekhawatiran investor terkait solvabilitas bank tersebut. Hal ini mendorong adanya bailout yang dilakukan oleh pemerintah Swiss.

Para analis telah memperingatkan bahwa dampak dari pengurangan karyawan ini berpotensi besar karena adanya tumpang tindih dalam kegiatan antara kedua bank yang merupakan dua bank terbesar di dunia. Meskipun hingga saat ini UBS dan Credit Suisse belum memberikan komentar resmi terkait hal ini, seperti yang dikutip dari channelnewsasia.com.

Sementara itu, Reuters melaporkan bahwa UBS berencana untuk melakukan pemangkasan karyawan di sektor perbankan investasi Asia di Credit Suisse pada bulan depan. Pengurangan akan signifikan terutama dalam divisi bankir investasi yang mencakup Australia dan China.

Jika digabungkan, jumlah karyawan kedua grup tersebut pada akhir tahun lalu mencapai sekitar 120.000, dengan 37.000 di antaranya berada di Swiss. Sumber mengungkapkan bahwa karyawan telah diberitahu mengenai tiga gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang akan terjadi tahun ini, dengan gelombang pertama di akhir Juli, yang kedua pada bulan September, dan yang ketiga pada bulan Oktober.

CEO UBS, Sergio Ermotti, telah memperingatkan bahwa bulan-bulan mendatang kemungkinan akan penuh dengan perubahan dan keputusan sulit terkait proses merger ini, terutama terkait dengan pekerjaan. (Aqila/red)

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online