Scroll untuk baca Berita

Pasang Iklan, Advertorial dan Kirim Release, klik disini
Daerah

Atasi Krisis Sampah, Tangsel Kirim 500 Ton per Hari ke TPA Cilowong Serang

7
×

Atasi Krisis Sampah, Tangsel Kirim 500 Ton per Hari ke TPA Cilowong Serang

Sebarkan artikel ini
Kondisi tumpukan sampah di TPA Cipeucang yang rencananya akan dikirim ke TPA Cilowong, Kota Serang, mulai Januari 2026.

TANGSEL, detaktangsel.com -Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel) bersama DPRD terus mematangkan langkah teknis penanganan sampah untuk mengatasi tingginya timbulan sampah yang masih terjadi di masyarakat.

Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, mengatakan pembahasan dengan DPRD difokuskan pada langkah penanganan jangka pendek hingga menengah yang sedang dan akan dilaksanakan, khususnya oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) serta bagian kerja sama pemerintah.

“Yang paling cepat adalah penanganan timbulan sampah yang sekarang masih ada di masyarakat,” ujar Pilar di Gedung DPRD Tangsel, Sabtu (27/12/2025).

Pilar menjelaskan, dalam beberapa hari terakhir Pemkot Tangsel telah bekerja sama dengan pihak swasta di wilayah Cileungsi, Kabupaten Bogor, untuk membuang sekitar 200 ton sampah per hari. Namun, kapasitas tersebut baru mencakup sebagian dari total timbulan sampah harian Tangsel yang mencapai sekitar 500 ton per hari.

Sebagai solusi lanjutan, Pemkot Tangsel memastikan kerja sama dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cilowong, Kota Serang, akan mulai berjalan pada awal Januari 2026. Melalui kerja sama tersebut, Tangsel akan mengirimkan sekitar 500 ton sampah per hari ke TPA Cilowong.

“Insya Allah pada minggu pertama Januari kerja sama dengan Cilowong sudah bisa berjalan. Saat ini persiapan teknis terus dilakukan, termasuk penunjukan transporter dan pengiriman alat berat,” jelasnya.

Untuk mendukung kerja sama antar daerah tersebut, Pemkot Tangsel menyiapkan bantuan keuangan kepada Pemerintah Kota Serang sebesar Rp65 miliar per tahun. Pilar menegaskan, penandatanganan nota kesepahaman (MoU) telah dilakukan tanpa seremoni.

“MoU sudah dilakukan secara desk to desk. Januari tinggal operasional, setelah transporternya siap melalui e-katalog,” ungkap Pilar.

Selain kerja sama pengiriman sampah, Pemkot Tangsel juga menyiapkan pembangunan fasilitas pengolahan sampah Material Recovery Facility (MRF) di kawasan Cipeucang. Proses pembangunan MRF diperkirakan memakan waktu enam hingga tujuh bulan sejak pematangan lahan.

“Targetnya awal Januari sudah mulai lelang. Insya Allah pertengahan tahun MRF sudah bisa beroperasi dengan kapasitas hingga 1.000 ton per hari,” bebernya.

Terkait penolakan warga di sekitar TPA Cilowong yang sempat terjadi sebelumnya, Pilar memastikan kondisi saat ini sudah kondusif. Pemkot Tangsel dan Pemkot Serang telah melakukan dialog langsung dengan masyarakat serta menyiapkan kompensasi dampak lingkungan.

“Alhamdulillah masyarakat Cilowong sudah menerima, karena ada komitmen kompensasi dan pembangunan infrastruktur yang memang dibutuhkan warga,” ujarnya.

Sementara itu, terkait tuntutan warga terdampak di sekitar TPA Cipeucang, khususnya di wilayah Serpong, Pilar menyebut sebagian besar tuntutan telah disepakati. Salah satunya pemberian kompensasi dampak negatif yang kini disetujui diberikan setiap bulan, dari sebelumnya setahun sekali.

“Pak Wali Kota sudah menyetujui. Selain itu juga ada tuntutan air bersih dan percepatan teknologi pengolahan sampah, yang akan diwujudkan melalui pembangunan MRF sambil menunggu PSEL,” pungkasnya. (Dra)