Gandeng BCA dan Perdami, RSU Kota Tangsel Gelar Operasi Katarak Gratis
detaktangsel.com TANGSEL – Rumah Sakit Umum Daerah (RSU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar operasi katarak gratis bagis masyarakat Tangsel. Sedikitnya 128 pasien katarak mendapat pengobatan gratis yang diselenggarakan oleh salah satu bank swasta, Minggu (26/2/17).
Direktur RSU Kota Tangsel Suhara Manulang menjelaskan, katarak adalah salah satu penyebab utama gangguan penglihatan dan kebutaan di Indonesia dan dunia. Data dari Kementerian Kesehatan, setiap tahunnya ada 0,1 persen penderita buta katarak atau 250 ribu orang per tahun.
"Salah satu yang berdampak pada produktifitas sosial itu kebutaan. Operasi katarak gratis ini tentu bisa kembali meningkatkan produktifitas dan kehidupan sosial pasien," tutur Suhara.
Operasi tersebut dilakukan 15 dokter mata dari Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) dengan dukungan salah satu bank swasta.
Sebelum dilakukan operasi, calon pasien mengikuti serangkaian pemeriksan. "Ada juga yang kita tolak karena tekanan darahnya sangat rendah atau tinggi sekali. Ada juga yang matanya kurang matang," kata Tini, perwakilan managemen RSU Kota Tangsel.
Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany yang membuka operasi mata katarak tersebut mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada donatur sehingga acara operasi mata katarak gratis bisa dilaksanakan.
Menurutnya, pelaksanaan operasi mata katarak ini diharapkan dapat membantu warga Tangerang Selatan yang kurang mampu dan mennderita mata katarak. Lebih lanjut Airin mengatakan, pihaknya berencana akan mengadakan kegiatan tersebut secara rutin dan berkelanjutan.
"Ayo pak, yang daftar banyak nih, tambah lagi donasinya. Semoga saja dengan dilaksanakannya operasi katarak ini bisa membantu warga yang kurang mampu. Saya yakin kegiatan positif ini bisa terus dilakksanakann dan dilakukan secara berkesinambungan," katanya.
Di tempat yang sama, Vice President Pengembangan Solusi CSR BCA Rizali Zakaria mengatakan, katarak merupakan penyebab utama gangguan penglihatan dan kebutaan di Indonesia dan dunia. Dari semua kebutaan yang dialami masyarakat, 50 persen disebabkan oleh katarak.
Katarak merupakan proses degeneratif yang sangat dipengaruhi oleh faktor usia, oleh karena itu risikonya akan terus meningkat sejalan dengan bertambahnya usia.
"Ada beberapa faktor yang menghambat upaya pemberantasan katarak di Indonesia, salah satuya adalah akses kesehatan kepada masyarakat, terutama di daerah terpencil," ujar Rizali. (ADV)