Eva Chairunisa menyebutkan bahwa pencapaian ini didukung oleh 22 perjalanan Kereta Cepat Whoosh, termasuk 14 perjalanan reguler dan delapan perjalanan tambahan. Rata-rata okupansi pada hari tersebut mencapai 86 persen, dengan beberapa rute dan jadwal yang bahkan melebihi 95 persen.

Diantaranya, perjalanan Whoosh dari Stasiun Halim pada pukul 16.45 WIB dan 18.00 WIB, serta keberangkatan dari Stasiun Tegalluar dan Stasiun Padalarang pukul 16.45 WIB, adalah yang mencapai tingkat okupansi di atas 95 persen. Selain itu, beberapa jadwal lainnya juga memiliki okupansi di atas 90 persen.

"Membludaknya jumlah penumpang tersebut menunjukkan tingginya animo masyarakat yang ingin menggunakan Kereta Cepat Whoosh untuk perjalanan Jakarta-Bandung," kata Eva dilansir Indozone Senin (23/10/2023).

Dalam mengantisipasi peningkatan minat ini, KCIC telah meningkatkan jumlah perjalanan untuk melayani permintaan masyarakat. Mereka berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan mulai dari stasiun hingga perjalanan itu sendiri.

KCIC juga akan menjalin kerja sama dengan KAI (Kereta Api Indonesia) dan pihak-pihak terkait untuk memastikan kenyamanan dan kelancaran perjalanan penumpang yang ingin melanjutkan ke Cimahi, Bandung, dan destinasi lainnya.

"Kami mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas tingginya animo masyarakat terhadap Kereta Cepat Whoosh. Semoga saja Kereta Cepat Whoosh bisa terus menjadi moda pilihan masyarakat untuk melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Bandung ataupun sebaliknya," ujar Eva Chairunisa.