Herlan salah satu pengendara menuturkan, dirinya sempat kebingungan saat memasuki Kota Tangsel. Penunjuk jalan yang rusak dan tak terbaca membuatnya harus bertanya kiri kanan.
"Saya harus bertanya tanya kepada warga sekitar untuk mencapai tujuan saya,"ungkap, warga Bogor saat hendak menuju Ciputat, Senin (21/10).
Dikatakan, sebagai Kota metropolitan dan berbatasan dengan ibukota DKI Jakarta,Pemkot Tangsel seharusnya tidak meremehkan penunjuk jalan yang usang itu.
"Penunjuk jalan itu adalah bentuk pelayanan terutama terhadap pendatang baru yang datang ke Kota Tangsel," katanya.
Kepala Dishubkominfo Kota Tangsel Sukanta menuturkan ratusan tiang petunjukjalan ini berdiri di sejumlah jalan protokoler bakal diremajakan. Selain tulisannya sudah usang juga rawan roboh karena besi tiangnya sudah tua.
Petunjuk jalan tersebut penting untuk warga dan pengendara yang hendak melintas ke arah tujuan yang di Kota Tangsel.
"Kebanyakan petunjuk jalan di Kota Tangsel masih warisan Pemkab Tangerang.Banyak tiang yang sudah uzur dan rawan roboh, makanya bakal diremajakan kembali," kata mantan Kasatpol PP itu.
Menurutnya, di sejumlah jalan protokoler minim petunjuk jalan mengarahkan ke Pusat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Setu. Padahal, lokasi tersebut sering digunakan event internasional dan nasional. Bahkan, presiden RI dan menteripun sering berkunjung ke kawasan milik pemerintah pusat tersebut.
"Padahal Puspiptek merupakan icon Tangsel dan lokasi penting milik pemerintah pusat, tapi petunjuknya minim sekali," ucapnya.
Untuk itu, kata dia, pihaknya tengah melakukan pendataan dan pengkajian untuklokasi penempatan tiang petunjuk arah yang di Kota Tangsel. Saat ini pihaknya tengah melakukan verifikasi dan pendataan petunjuk jalan yang sudah ada.
"Nanti kita anggarkan dahulu untuk peremajaan tiang petunjuk jalan," terangnya.(def)