Fenomena El Nino di Meksiko Menyebabkan Ratusan Burung Mati

Fenomena El Nino (Foto: 20detik) Ilustrasi: Shintya/dt Fenomena El Nino (Foto: 20detik) Ilustrasi: Shintya/dt

Detaktangsel.com, DUNIA -- Ratusan burung liar mati di wilayah pantai pasifik Meksiko. Para ahli menduga adanya flu burung namun ini disebabkan oleh fenomena El Nino. Meksiko diketahui sedang menghadapi gelombang panas yang ekstrem.

Pemerintah mengatakan bahwa arus samudra Pasifik menghangat karena fenomena El Nino. Bukan flu burung yang bertanggung jawab atas kematian massal burung di Meksiko.

Departemen Pertanian Meksiko mengatakan bahwa pada saat melakukan tes burung yang mati mengungkapkan mereka mati karena kelaparan, bukan karena flu burung.

Departemen tersebut mengatakan bahwa pemanasan air di permukaan Pasifik disebabkan oleh El Nino, hal ini diduga mendorong ikan ke permukaan air yang dalam dan ke permukaan yang dingin. Fenomena ini membuat burung menjadi sulit untuk menemukan makanan.

Sebagian besar burunh yang mati adalah burung jenis Sooty Shearwater, camar, dan pelikan. Mereka mati di negara bagian mulai dari Chiapas, di perbatasan dengan Guatemala, sepanjang jalan utara dan barat hingga Baja California.

"Menurut otopsi yang dilakukan oleh dokter hewan dan ahli biologi khusus, ditemukan bahwa hewan tersebut mati karena kelaparan," kata departemen tersebut.

El Nino adalah pemanasan alami, yang bersifat sementara dan sesekali di bagian Pasifik yang mengubah pola cuaca di seluruh dunia. Selama fenomena El Nino berlangsung angin pasat melemah, Air hangat didorong kembali ke arah timur, menuju ke arah pantai barat amerika.

El Nino sangat mempengaruhi cuaca kita secara signifikan. Perairan yang umum nya lebih hangat akan menyebabkan aliran Pasifik bergerak ke arah selatan dari posisi normal nya. Dengan adanya pergeseran ini, di area AS bagian utara dan Kanada menjadi lebih kering dan hangat dari biasanya. Namun ternyata di Pantai Teluk AS dan Tenggara, fanomena ini lebih basah dari biasanya dan meningkatkan banjir.

Pada bulan Mei, ilmuwan iklim National Oceanic and Atmospheric Administration AS Michelle L'Heureux mengatakan bahwa fenomena El Nino ini telah terbentuk di tahun ini satu atau dua bulan lebih awal dari biasanya. Tentunya memberikan ruang untuk tumbuh dan ada kemungkinan 56% akan dianggap kuat.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online