Walikota Tangerang Tolak Penutupan Pintu M1 Bandara Soetta, AP II Jangan Egois

Walikota Tangerang Tolak Penutupan Pintu M1 Bandara Soetta, AP II Jangan Egois

detaktangsel.comTANGERANG - Rencana penutupan akses masuk-keluar Bandar Udara Soekarno-Hatta (Bandara Soetta) dari Jalur Belakang Non Tol yang biasa disebut Pintu M1 oleh pengelola PT Angkasa Pura II (PAP-II) selaku penguasa otoritas Bandara Soetta, mendapat perlawanan (penolakan) dari Walikota Tangerang H Arief R Wismansyah.

Penolakan penutupan Pintu M1 tersebut menurut Arief karena secara umum tidak dapat menjadi solusi kemacetan di Pintu M1 Bandara Soetta, Senin (6/10).

Kepada sejumlah wartawan, Senin (6/10) Arief menegaskan, bila sekadar uji-coba penutupan M-1 Bandara Soetta sebetulnya boleh-boleh saja. Namun, jika dilakukan penutupan tersebut dilakukan secara permanen hanya menyebabkan kerepotan bagi masyarakat.

"Bila dilakukan penutupan secara permanen, jelas saya menolak. Sebab dengan adanya penutupan pintu M-1 tersebut, maka masyarakat kota Tangerang kesulitan mengakses jalan menuju Bandara," tegasnya.

Sementara itu, dari rencana pihak PAP-II menutup Pintu M1 dan mengalihkan kendaraan ke jalur alternatif melalui Parimeter utara dan selatan, yang tentu saja jaraknya akan semakin jauh. Jarak tempuh yang biasanya hanya enam kilometer (6km), maka dengan adanya penutupan tersebut bisa berjarak 13,97 km dari biasanya.

Disisi lain, warga yang akan memanfaatkan ruas jalan tol Bandara menuju Jakarta pun akan menjadi susah. Hal ini dikarenakan pengalihan ke jalur Parimeter Selatan sebagai pengganti Jalur M1 menuju Bandara lebih panjang, belum lagi kendaraan harus terjebak kemacetan di Jalan Suryadharma dan Jalan Husein Sastranegara.

Arief juga menjelaskan, pihaknya sudah beberapa kali bertemu (dialog) dengan pihak PAP II untuk membahas seputar rencana penutupan Pintu M-1 tersebut. Penutupan boleh dilakukan jika pihak PAP II telah membangun jembatan penghubung Jl Pembangunan III ke Jalur Perimeter Selatan seperti dijanjikan, serta melengkapi fasilitas lainnya yang memudahkan kendaraan warga Kota Tangerang yang akan ke Bandara Soetta.

"Dalam rapat koordinasi terakhir beberapa waktu lalu bersama Sekretaris Wakil Presiden, bahwa diminta untuk mempercepat pembangunan Jalan Tol Kunciran-Bandara dan pembangunan jembatan di wilayah Rawa Bokor sebelum dilakukan penutupan pintu M-1 untuk antisipasi kemacetan, bukannya seperti ini, ini jelas bukannya mencari solusi untuk menghindari kemacetan namun akan menambah permasalahan kemacetan di daerah tersebut," imbuh Arief .

Diinformasikan, sesuai rencana PAP II akan menguji-coba penutupan Pintu M-1 Bandara Soetta, mulai Selasa (7/10). Sebagai penggantinya, kendaraan warga Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang yang akan ke Bandara atau Jakarta melalui tol Bandara, bisa memanfaatkan Jalur Parimeter Selatan.Sementara bagi warga Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang yang masuk tol Bandara dan akan ke Tangerang, bisa memanfaatkan Jalur Parimeter Utara yang telah disediakan PAP II melalui jalur pintas di Terminal III, lalu menyusuri jalan bersisian sebelah dalam Bandara menuju Selapajang Jaya.

Kepentingan PAP II menuju Pintu M-1 sebagai persiapan pembuatan jalur KA Bandara ke Tangerang dan sterilisasi kawasan Bandara dinilai Arief sebagai bentuk keegoisan pihak PAP. Seharusnya, pihak PAP bisa melihat kepentingan masyarakat sekitar dan masyarakat luas demi kepentingan bersama.

"Jangan egois begitu dong," tandas Walikota dengan nada emosi.

Bahkan, Arief juga mengaku kesal melihat banyaknya tumpukan bantalan rel Kereta Api Indonesia (KAI) yang oleh pihak PAP II disimpan di tengah jalan dekat pintu M-1.

"Padahal, pembebasan lahan saja belum terselesaikan, pihaknya baru sosialisasi saja. Namun ketika ditanya kepihak KAI, katanya hal tersebut dilakukan karena disuruh oleh pihak PAP II. Ini kan aneh, terlihat mereka sedang mendzholimi warga yang kesusahan," terang Arief.

"Jangan menyelesaikan masalah dengan menambah masalahlah,. Pemkot Tangerang menginginkan pihak PAP II bisa bersama-sama dengan Pemkot mementingkan kepentingan masyarakat dengan memaksimalkan pelayanan dengan baik, serta bersama-sama mencari solusi terbaik," tegas Arief.

Dalam kesempatan terpisah, Manajer Humas dan Protokoler PT. Angkasa Pura II Bandara Soetta Tangerang Yudis mengatakan bahwa pihaknya melakukan peletakkan bantalan rel KAI di dekat pintu M-1 merupakan bukti kepada masyarakat bahwa pihak PAP II serius dalam melaksanakan pembangunan Kereta Api .

"Selain itu, bantalan rel KAI tersebut dibeli oleh uang negara untuk kepentingan masyarakat. Dan, kenapa disimpan di dekat pintu M-1 karena mobilisasinya yang sulit untuk mengangkut bantalan tersebut dalam jumlah ribuan ," tutur Yudis saat dikonfirmasi

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online