"Petugas derek dan asisten derek itu pekerja outsourching yang disalurkan pihak ketiga, PT Koperasi Jasa Marga Bakti 1. Pada 30 September 2014 kami semua di PHK, dengan alasan pihak ketiga kalah tender,"jelas Dede, yang sudah bekerja selama 10 tahun.

Mereka menuding bahwa alasan tersebut hanya akal-akalan PT Jasa Marga untuk memecat buruh sepihak. Selain itu, meski telah puluhan tahun bekerja, mereka tidak pernah diangkat menjadi karyawan tetap dan tidak dibayar sesuai UMK.

"Gaji kami tahun ini Rp 1,5 juta per bulan, padahal UMK Rp2,4 juta per bulan. Selama ini hak-hak kami tidak dibakar. Kami menuntut PT Jasa Marga membayarnya," pungkas Dede.

Aksi demo ini sempat menyebabkan kemacetan panjang di Jalan MH Thamtin. Para buruh juga sempat berorasi di jalur pintu keluar Tol Kebon Nanas hingga membuat lalu lintas tersendat.