Perumda Tirta Benteng: Bukan Hanya Pelanggan, Bantuan Air Bersih Gratis untuk Seluruh Masyarakat Kota Tangerang
Detaktangsel.com, Kota Tangerang - Mengatasi musim kemarau panjang, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui OPD terkait terus melakukan penanganan. Salah satunya Perumda Tirta Benteng, Kota Tangerang yang setiap harinya terus melakukan penyaluran perbantuan air bersih bagi masyarakat yang terdampak.
Tercatat, sepanjang tahun 2023 sudah 553 truk tangki air bersih disalurkan. Terinci, Januari 60 tangki, Februari 75 tangki, Maret 55 tangki, April 73 tangki, Mei 49 tangki, Juni 57 tangki, Juli 87 tangki, Agustus 54 tangki, dan di September ini sudah 43 tangki tersalurkan.
“Data ini, khusus yang menggunakan armada Perumda Tirta Benteng. Namun, sepanjang musim kemarau atau situasi El Nino, armada dari Disbudpar yaitu bidang Pertamanan juga digunakan Perumda Tirta Benteng untuk menyalurkan bantuan air bersih gratis secara lebih massif ke 13 kecamatan yang membutuhkan,” ungkap Doddy Efendy, Direktur Utama Perumda Tirta Benteng, saat ditemui, Jumat (20/10/23).
“Jadi, secara realisasi jumlah penyaluran air bersih gratis lebih banyak lagi, dengan rata-rata total 80 truk disetiap bulannya,” tambahnya.
Ia pun menegaskan, program bantuan air bersih sepanjang musim kemarau atau dampak El Nino ini, Perumda Tirta Benteng tak hanya melayani para pelanggan saja. Namun, keseluruhan masyarakat Kota Tangerang, tanpa terkecuali akan diberikan pelayanan bantuan air bersih gratis, jika membutuhkan atau melakukan permohonan.
“Dengan itu, dalam layanan bantuan air bersih gratis ini, masyarakat dapat melakukan permohonan melalui nomor telepon 021-5587-234, yang disiagakan 24 jam penuh untuk pengiriman kemana pun di wilayah Kota Tangerang,” jelasnya.
Sementara itu, masyarakat diimbau untuk dapat beradaptasi dengan perkembangan kondisi. Sebab, pada musim kemarau tersebut tentunya akan ada potensi kekeringan, walau hingga saat ini belum terjadi kekeringan yang signifikan di Kota Tangerang.
“Kita imbau, masyarakat untuk sama-sama melakukan mitigasi, yakni menghemat air. Karena terkadang kita suka royal dengan air, padahal air itu menjadi kebutuhan hidup paling utama. Maka, Ketika misalkan tidak penting, keran air tolong dimatikan dan jangan membuang-buang air,” imbaunya. (Rls)