Print this page

Penggagas Kota Akhlakul Karimah Geram : SMAN 1 Tangerang Adakan Pesta Dugem

Penggagas Kota Akhlakul Karimah Geram : SMAN 1 Tangerang Adakan Pesta Dugem

detaktangsel.comTANGERANG - Pesta penutupan kompetisi olah raga futsal dan bola basket SMAN1TA yang diikuti oleh 60 sekolah tingkat SMA Negeri dan swasta di gelar di Gor Jl.Dimyati Tangerang pada hari Minggu (26/10) malam telah mengundang sebagian masyarakat kota Tangerang bahkan penggagas kota Akhlakul Karimah Geram.

Pasalnya pesta penutupan yang diadakan oleh siswa dan siswi dari SMAN 1 tersebut menggelar house musik party serta menyewa DJ Yasmin yang biasa memainkan house musik di beberapa diskotik ternama.

Hal tersebut jelas tidak sesuai dengan moto kota Tangerang yang bertajuk Akhlakul Karimah maupun dengan dunia pendidikan bisa lolos dari pantauan guru dan kepala sekolah selaku pendidik disekolah tersebut.

Wahidin Halim selaku mantan walikota Tangerang sekaligus penggagas kota Akhlakul Karimah geram atas keteledoran para guru dan juga kepala sekolah SMAN 1.

"Kepala sekolah harus aktif mengawasi segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh siswa dan harus menanamkan nilai-nilai akhlaqul karimah bagi generasi penerus, selain itu walikota juga harus turut aktif dalam dunia pendidikan," kata Wahidin Halim mantan walikota Tangerang.

Pihak sekolah mengakui atas keteledoran yang telah terjadi beberapa hari yang lalu, lolosnya pantauan dari pihak sekolah di akui dengan lugas oleh kepala sekolah SMA Negeri 1 Kota Tangerang Prastowo di hadapan para awak media saat memberikan keterangan terbuka, Selasa (28/10).

"Saya selaku kepala sekolah meminta maaf kepada walimurid dan kepada masyarakat kota Tangerang atas kejadian tersebut, " tutur Prastowo.

Sebelumnya memang para siswa/i kami sudah memberitahukan kepada saya selaku kepala sekolah,bahwa akan ada DJ di penutupan kompetisi futsal, dan saya mengijinkan karena saya rasa tidak ada salahnya menghadirkan seorang DJ pada malam penutupan.

Saya mengijinkan dengan beberapa persyaratan yang harus dipatuhi oleh para siswa/i, dimana peraturan norma agama dan norma lainnya harus dipatuhi.

"Saya memberikan aturan kepada siswa untuk tidak melanggar norma yang ada, tidak boleh merokok, tidak boleh membawa minuman keras dan harus berpakaian sopan. Pada saat kegiatan tersebut ada guru pembimbing dan ada penjagaan polisi setempat," jelas Kepsek SMAN 1 saat di konfirmasi disekolah oleh wartawati Detaktangsel.

Prastowo juga mengatakan, pada saat pelaksanaan penutupan tersebut dirinya menerima telepon bahwa ada masyarakat/ormas yang merasa keberatan dengan hadirnya DJ Yasmin, saat itu juga kami langsung menghentikan acaranya.

Sedangkan, untuk membayar DJ Yasmin,pihak sekolah ataupun siswa/i nya tidak mengeluarkan uang sepeserpun, siswa/i kami sangat kreatif dalam mencari dana sponsor.

"Ya,untuk membayar DJ tersebut murid kami membayarnya dari sponsor dan dari hasil penjualan tiket " katanya.

Terlepas dari itu semua, Prastowo akui kritikan,teguran dari media maupun masyarakat kami terima dengan legowo, kedepannya ini merupakan pelajaran yang berharga.