Masyarakat Resah, Akhirnya Harga Elpiji Diturunkan

Masyarakat Resah, Akhirnya Harga Elpiji Diturunkan

TANGERANG - Pemerintah dan PT Pertamina (Persero) sepakat menurunkan harga elpiji 12kg. Jadi harga elpiji nanti akan turun dari Rp 117.708 menjadi Rp 82.200 per tabung mulai besok (Selasa, 7/1) pukul 00.00. Namun, harga elpiji yang sempat melonjak itu telah menyengsarakan masyarakat.

Anggota Komisi III DPRD dari Partai PPP Kota Tangerang Iskandar menilai kebijakan Pertamina  menaikkan  harga gas elpiji   12kg secara sepihak  menyengsarakan masyarakat.
Bahkan, keputusan Pertamina itu sungguh mengagetkan  kalangan masyarakat kecil.
"Seharusnya Pertamina memperhatikan keadaan kondisi ekonomi masyarakat meski Pertamina mengalami kerugian," kata Iskandar kepada detaktangsel.com di Tangerang, Senin (6/1).
Ia  menuturkan, pihaknya belum mendapatkan laporan  dari masyarakat terkait keluhan warga dengan kenaikan harga gas elpiji. Namun, keresahan masyarakat sudah nampak terlihat karena besar kemungkinan dengan naiknya harga gas elpiji akan berpengaruh dan akan berdampak terhadap sektor perekonomian lainnya. Misalnya, pedagang nasi goreng dan rumah makan ikut-ikutan   menaikkan harga makanan.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menegaskan, harga elpiji akan turun dari Rp 117.708 menjadi Rp 82.200 per tabung.
"Penurunan harga gas elpiji berlaku  mulai Selasa (7/1)  pukul 00.00," tandas Dahlan Iskan," tandasnya.
Dengan   keputusan ini, menurutnya, berarti harga elpiji 12 kg menjadi hanya naik Rp 1.000/kg  dari sebelumnya naik Rp 3.959/kg.
"Kalau naik Rp 1.000/kg, kasarnya kerugian Pertamina sekitar Rp 6,5 triliun," kata Dahlan.
Seperti diketahui, Pertamina memberlakukan kenaikan harga elpiji 12 kg pada 1 Januari 2014 pukul 00.00 WIB dari Rp 70.200/tabung jadi Rp 117.708/tabung. Namun Pertamina mengaku masih akan rugi lebih dari Rp 2 triliun per tahun karena menjual elpiji 12 kg.
Pertamina mencatat, konsumsi elpiji 12 kg pada 2013 mencapai 977.000 ton. Dengan harga pokok elpiji (harga keekonomian) rata-rata meningkat US$ 873 serta nilai tukar rupiah yang terus melemah, maka kerugian Pertamina sepanjang tahun ini diperkirakan mencapai lebih dari Rp 5,7 triliun.
(Ayu/ded)

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online