Adalah Iwan Haryanto (21) menjadi korban kawanan pejahat tersebut. Warga Jalan Cibaduyut, Kampung Bongas RT 01/RW 03, Desa Bongas, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jabar, ini tidak menyadari telah dijadikan sasaran empuk. RN dan kawan-kawan (dkk) selalu beraksi di kawasan Bandara Soekarno - Hatta.

Menurut keterangan Kasatreskrim Kompol Dani Ariyanda SIk, aksi pembiusan dilakukan RN dkk berawal berpura - pura sebagai penawar jasa tumpangan kepada korban. Lalu, mereka mengaku satu arah tujuan dengan korban. Korban percaya dan menerima tawaran pelaku.

"Seorang pelaku langsung menelepon temannya selaku supir untuk menjemputnya bersama korban," ujarnya.

Kasatreskrim Kompol Dani menuturkan, para pelaku dan korban menggunakan kendaraan Toyota Avanza. Di tengah perjalanan, seorang pelaku berpura - pura masuk angin. Mereka sepakat mampir (singgah) di kedai jamu di wilayah Benda Kota Tangerang.

Sesampai di kedai jamu, tersangka RN membeli jamu. Korban pun ditawari jamu dan diminumnya. Ternyata jamu yang disajikan untuk korban sudah dicampur cairan obat tidur bermerek Apazol.

Akibat pengaruh jamu bercampur obat tidur itu, kondisi korban setengah sadar. Mengetahui kondisi korban, RN memberanikan diri pinjam kartu ATM korban.

"Boleh saya pinjam kartu ATM-nya. Karena Istri saya akan menransfer uang," kata RN seperti ditirukan Dani.

Karena setengah sadar usai minum jamu, korban menyerahkan kartu ATM beserta nomor PIN kepada pelaku. Setelah berhasil menguras meninggalkan korban di tengah jalan. Selanjutnya RN dkk kabur sambil menggondol barang - barang korban. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami kerugian sebesar Rp 20 juta.

Saat ditanya terkait aksi yang selama ini mereka lakukan di Bandara Soekarno - Hatta, pelaku mengaku sudah melakukan aksi pembiusan sebanyak lima kali.

Jajaran Polres Bandara Soekarno - Hatta memburu RN dkk setelah mendapat laporan korban. Dan berhasil meringkus RN, TSR. AM dan SPT. (Ayu)