Riden Tolak Kenaikan BBM Dan Minta Kenaikan UMK 30 Persen

Riden Tolak Kenaikan BBM Dan Minta Kenaikan UMK 30 Persen

detaktangsel.comTANGERANG - Rencana Pemerintah untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi semakin santer dikalangan masyarakat tak terkecuali buruh, meskipun tak menentukan kapan waktu/tanggal yang pasti, masyarakat Indonesia terutama buruh sudah harus siap dengan kenaikan BBM dalam waktu dekat ini.

Terkait rencana menaikkan harga BBM bersubsidi , nampaknya akan memicu dampak yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat,terutama masyarakat tidak mampu, hal tersebut juga menuai protes keras dari para buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).

Riden Hatam Azis selaku ketua FSPMI Provinsi Banten, menyatakan menolak dengan rencana kenaikan BBM karena menurutnya secara faktual ketika BBM naik semua harga bahan pokok ikut naik.

Kalaupun pemerintah sekarang mengeluarkan program perlindungan dengan nama Program Keluarga Produktif (PKP) dengan menggulirkan yang namanya Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan yang lainnya, menurut kami relevansinya kurang atau tidak menggena.

Karena pemerintah tidak bisa mengendalikan harga bahan pokok, contohnya saja baru saja isu ada kenaikan BBM, bahan pokok sudah naik. Untuk itulah kami dari FSPMI keberatan karena menurut informasi internasional harga minyak bumi sedang turun, rasanya tidak tepat kalau BBM di Indonesia akan naik.

"Kalupun dengan terpaksa BBM dinaikan dari sisi upah kami para buruh, berapapun upah kami dinaikkan tidak ada manfaatnya. Karena kami tetap dalam posisi yg tereduksi kembali untuk itu kami menolak dengan rencana pemerintah yang akan menaikkan BBM, " Jelas Riden saat ditemui di Seketariat FSPMI.

Riden juga meminta, kenaikan upah sebesar 30 % dengan kalkulasi bahwa sekarang Kebutuhan Hidup Layak (KHL) berdasarkan Permen no.16 tahun 2013 sudah tidak mencukupi karena sekarang masih 60 item, untuk saat ini kami meminta 84 item artinya kalau 84 item komponen komponen kami sudah terpenuhi.

"Ya , kami meminta 30% karena masih 60 item kalau saja KHL sudah 84 item kita tidak akan meminta kenaikan sebesar itu, permintaan tersebut berdasarkan hasil survey dan kebutuhan hidup ril para buruh ," tuturnya lagi.

Kalau saja kita bandingkan dengan ASEAN, untuk kota kota besarnya sudah Rp.3,7 juta sedangkan di DKI masih Rp.2,4 juta, jelas ini jauh tertinggal.

"Jadi saya meminta kepada Plt Gubernur Banten Rano Karno dan walikota Tangerang untuk lebih memperhatikan kondisi buruh dengan menaikkan UMK 2015 kami menjadi Rp.3 juta, " Pungkas Riden.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online