Print this page

Wow...Aset Koperasi di Tangsel Triliunan Rupiah

Wow...Aset Koperasi di Tangsel Triliunan Rupiah

detaktangsel.comTangsel - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Tangsel merilis aset koperasi di daerah bekas pemekaran Kabupaten Tangerang tersebut mencapai triliunan rupiah. Aset itu tersebar di ratusan koperasi.

Kabid Koperasi Dinkop dan UKM Kota Tangsel Nurhayati mengatakan aset yang tersimpan meliputi dana tunai yang mencapai miliaran rupiah, simpanan wajib, penyertaan modal ataupun tabungan. Bila dikalkulasi dengan keseluruhan jumlah koperasi angkanya mencapai Rp 1 triliunan rupiah.

"Itu yang ada dalam data kita. Mungkin angkanya bisa meningkat dalam beberapa bulan ke depan setelah kita lakukan pendataan ulang," katanya beberapa hari yang lalu.

Nurhayati mengungkapkan aset koperasi ada yang berasal dari pinjaman uang di bank. Untuk bisa meminjam uang di bank harus memenuhi beberapa syarat, seperti koperasinya sehat, memiliki keanggotan yang sesuai ketentuan berlaku, hingga menjalankan rapat anggota tahunan. Kata dia, dengan aset hingga triliunan rupiah perputaran uang di koperasi memiliki potensi yang cukup besar.

Dimana dana tersebut kembali diputar oleh anggota untuk berbagai usaha, misal kegiatan berdagang, simpan pinjam maupun keperluan lainnya. "Para anggota ini yang memutar uang. Hasil keuntungannya akan meningkatkan kesejahteraan para anggota," ujarnya.

Nurhayati menyatakan walaupun aset tersebut mencapai triliunan rupiah, namun untuk ukuran di Kota Tangsel belum begitu besar. Harusnya dengan Kota Tangsel yang pertumbuhan ekonominya terus menggeliat aset Rp 1 triliunan bisa terus bertambah.

Dirinya mengaku akan terus berupaya agar pertumbuhan koperasi bisa terus berkembang, salah satu yang dilakukan adalah dengan mensosialisasikan pentingnya berkoperasi. Selama ini, lanjut Nurhayati, koperasi masih dianggap sebagai lembaga kurang menguntungkan. Akibatnya, banyak warga yang terjerat meminjam uang kepada rentenir atau bank keliling. Padahal sebagai lembaga soko guru perekonomian Indonesia, seyogyianya koperasi bisa dijadikan landasan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

"Maka itu kita terus menyosialisasikan pentingnya berkoperasi," ujarnya.

Nurhayati juga menjelaskan pihaknya terus melakukan pendataan terhadap seluruh koperasi di Kota Tangsel. Tujuannya untuk mengetahui mana saja koperasi yang masih aktif dan tidak aktif lagi. Hasilnya, ada puluhan koperasi yang tidak aktif. Koperasi tersebut langsung diberi teguran untuk melanjutkan kegiatan atau membubarkan diri.

"Koperasi yang masih ingin lanjut kita memberikan waktu agar segera mengadakan rapat anggota tahunan. Bila hingga tiga bulan sesudah diberi surat teguran, dan masih belum melaksanakan instruksi Dinkop dan UKM, pihaknya tidak segan-segan membubarkan koperasi tersebut," katanya.

Pihaknya optimistis setelah melakukan pendataan, koperasi di Kota Tangsel bisa terus berkembang. Bahkan dalam beberapa bulan setelah pendataan, koperasi yang diberikan teguran sebagian ada yang memperbaiki diri.