Print this page

Sesuai Ketentuan, Jalan di Tangsel Masih Kurang Kapasitasnya

Sesuai Ketentuan, Jalan di Tangsel Masih Kurang Kapasitasnya

detaktangsel.com, SETU - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menjelang usianya ke-14 tahun 2022 terus berbenah diri. Visi pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel, yakni terwujud Tangsel unggul menuju kota lestari, saling terkoneksi, efektif dan efisien dijabarkan dalam Visinya melalui pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan berdaya saing; Meningkatkan infrastruktur kota yang fungsional; Menciptakan kota layak huni yang berwawasan lingkungan; dan Mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis inovasi dan produk unggulan.

Menyikapi Visi Pemerintah Daerah tersebut, Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Kota Tangsel sebagai salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis berupaya untuk mewujudkannya secara bertahap, fokus, dan tidak parsial dalam pelaksanaan pada Bidang-Bidang dalam kedinasannya. Hal ini, menurut Kepala Dinas (Kadis) SDABMBK Kota Tangsel Robbi Cahyadi merupakan hal penting, sebagai langkah komprehensif. Dikatakan Robbi, bahwa kedinasannya sangat mendukung Visi tersebut, khususnya Visi kedua dan ketiga melalui peningkatan konektivitas wilayah yang sudah bagus dan membangun kota yang lestari dalam kaitannya dengan penanganan masalah banjir atau air limpasan di Kota Tangsel.

Dari sisi infrastruktur, menurutnya, jalan arteri sekunder, kolektor sekunder, dan lokal sekunder sepanjang 400 kilometer kondisinya sudah baik dan permukaan terlihat rata. "Namun demikian, dari sisi kapasitas, hampir sebagian besar kapasitasnya belum memadai," imbuhnya.

Dijelaskan Robbi, untuk wilayah perkotaan, terkait infrastruktur jalan itu yang dibutuhkan adalah kapasitasnya untuk mengurangi dan mengurangi kemacetan lalulintas. "Dari sisi kapasitas, memang secara ketentuan belum memenuhi lebar yang disyaratkan," ungkapnya lagi.

Kadis SDABMBK Kota mencontohkan, jalan arteri sekunder misalnya, memerlukan lebar minimal 11 meter sebagaimana jalan arteri Ciater dan Rawabuntu. "Hanya saja, jalan arteri itu sedikit dan lebih banyak di jalan lokal sekunder yang lebarnya minimal tujuh koma lima meter, dan jalan kolektor sekunder yang lebarnya minimal sembilan meter," papar Robbi.

Robbi mengakui, bahwa infrastruktur jalan Kota Tangsel itu tertolong oleh pengembang swasta dan pemerintah pusat dengan pembangunan jalan tol yang melintasi Kota Tangsel. "Jadi faktanya, kalau kita melintas dari satu titik ke titik terjauh hanya memerlukan waktu tigapuluh hingga empatpuluh menit dengan adanya tol JORR satu dan JORR dua," pungkasnya.