Serba-Serbi Pesta Rakyat Situ Bungur, Dari Sebar Proposal Hingga Dibiayai APBD

Pembukaan Pesta Rakyat SItu Bungur, Pondok Ranji,Ciputat Timur, Kota Tangsel Pembukaan Pesta Rakyat SItu Bungur, Pondok Ranji,Ciputat Timur, Kota Tangsel Tim detaktangsel.com

DetakTangsel.com CIPUTAT TIMUR-Pesta Rakyat Situ Bungur, di Kelurahan Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kini memasuki tahun ke lima. Pada awal pelaksanaan pesta rakyat itu, ada sepenggal kisah menarik tentang pelaksanaan terutama menyangkut soal biaya.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Tangsel, Judianto dalam sambutannya mengatakan, anggaran untuk penyelenggaraan Festival Rakyat Situ Bungur, kini dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Tahun 2017. "Sementara sumber dana dari kegiatan pada hari ini adalah dari APBD pada postur perubahan tahun anggaran 2017," kata Judianto pada Festival Pesta Rakyat Situ Bungur, Sabtu (4/11/2017).

Baca juga: Jaga Lingkungan dan Pelestarian Budaya Betawi di Pesta Rakyat Situ Bungur

Diketahui, anggaran untuk penyelenggaraan festival tersebut, sebelumnya dilakukan swadaya oleh para penggiat lingkungan Situ Bungur, yakni Forum Silaturahmi Under Child. Namun seiring waktu, kegiatan yang bertujuan untuk pelestarian ekosistim biota situ itupun kini di bantu oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas dan beberapa pihak yang peduli dengan kelestarian lingkungan situ.

Diceritakan oleh Lurah Pondok Ranji, Mukroni, bila awal mula pelaksanaan Festival Rakyat Situ Bungur, panitia sempat tidak mau menjalankan rencana kegiatan tersebut bahkan nyaris putus asa lantaran keterbatasan anggaran. Namun karena kegiatan tersebut bertujuan untuk penyelamatan lingkungan yang ada di situ, maka mau tak mau harus dilaksanakan. "Awalnya kita modalin Rp2 juta. Karena kita punya uang Rp2 juta, saya perintahkan agar kegiatan terus berjalan," ungkapnya.

Mukroni menjelaskan, dengan bermodalkan biaya Rp2 juta tersebut, panitia kemudian menyebar proposal kepada masyarakat. Namun, diakui Mukroni, karena tak ingin membebani masyarakat pada setiap penyelenggaran festival yang kini menjadi agenda tahunan itu, maka persoalan tersebut dibawa keranah Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) tingkat kelurahan, kecamatan hingga kota. "Setelah kita bicarakan ke pemkot, mulai direspon walikota. Dan Alhamdulillah, di musrembang masuk menjadi agenda tahunan," tandasnya.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online