Komisi lV Dorong DLH Tangsel Miliki Alat Untuk Antisipasi Potensi Pohon Tumbang

Ketua Komisi lV DPRD Tangsel, Sukarya Ketua Komisi lV DPRD Tangsel, Sukarya

detaktangsel.com SETU--Sejumlah wilayah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), rawan terjadi pohon tumbang. Terlebih ketika cuaca ekstrim melanda kawasan Tangsel. Untuk mengantisipasi potensi tumbangnya pohon-pohon tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel terkendala alat dan prasarana dalam melakukan pemangkasan maupun penebangan pohon-pohon tersebut.

Kondisi ini pun, menimbulkan keprihatinan bagi Komisi lV DPRD Kota Tangsel. Sebab, jika pohon besar yang tumbuh di pinggir jalan tidak segera dirapihkan atau dipangkas, dikhawatirkan dapat membahayakan pengguna jalan yang melintas dikawasan tersebut.

"Kalau dibilang prihatin, semua juga prihatin. Termasuk kita di komisi lV. Kita ingin kawasan hijau yang tertata, kalau pohon sudah terlalu rimbun dan tinggi perlu sedikit dipangkas," ungkap Ketua Komisi lV DPRD Tangsel, Sukarya, usai menghadiri prosesi pelantikan Ketua Komisi lll, Amar, menjadi Wakil Ketua DPRD Tangsel di Gedung Graha Widya Bhakti, Puspiptek Serpong, Kamis (8/11/2018).

Sukarya sebutkan, seperti pohon tumbang di depan kantor Kelurahan Serua, Ciputat, belum lama ini. Dimana, dalam peristiwa tersebut, sejumlah mobil mengalami kerusakan. Belum lagi pengendara didalam mobil yang ikut jadi korban tumbangnya pohon tersebut.

"Penanganan terhadap pohon yang berpotensi tumbang dapat dilakukan dengan cara dipangkas atau ditebang oleh dinas lingkungan hidup. Jadi jangan sampai mengancam keselamatan pejalan kaki maupun pengguna kendaraan lainnya," ujarnya.

Disinggung soal alat dan prasarana yang kurang memadai yang dimiliki oleh DLH Tangsel, Sukarya mengaku akan berupaya mendorong dinas tersebut memiliki prasarana yang memadai untuk merapihkan pohon-pohon rimbun yang ada dipinggir jalan.

"Komisi lV dan DLH Tangsel sudah rapat pada triwulan ketiga. Hasil rapat tersebut agar pohon-pohon yang sudah tua segera di potong. Adapun soal peralatannya, kita upayakan agar DLH memiliki alat yang bisa mendukung. Salah satunya seperti crane atau tangga hidrolik," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Seksi Pemulihan dan Pemeliharaan Lingkungan pada DLH Kota Tangsel, Anton Wibawa mengatakan, untuk memotong atau memangkas pohon-pohon yang dinilai berpotensi tumbang, pihaknya terkendala oleh prasarana.

"Jangankan kita, DKI (Jakarta-red) aja ketar-ketir kalau hujan deras. Sarana kita belum mendukung, harus pakai tangga hidrolik untuk mangkas dan motong pohon," ungkap Anton di Setu, Senin (5/11/2018) lalu.

Anton jelaskan, untuk melakukan pemangkasan dan pemotongan pohon yang dinilai berpotensi tumbang, pihaknya kerap melakukannya dengan cara manual.

"Selama ini kita kalau merapihkan pohon yang rawan tumbang, baru manual aja. Ada pegawai yang naik dan melakukan pemangkasan. Kalau pakai alat PJU (penerangan jalan umum) kadang berbenturan jadwal pakainya," ujar Anton.

Diketahui, ada lima titik wilayah yang berpotensi terjadinya pohon tumbang. Kelima titik tersebut yakni kawasan Alam Sutera Serpong, Muncul, kawasan Bhakti Jaya, kawasan PDAM Serpong dan Ciputat Timur.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online