Komisi ll Minta LBB Wadahi Keberagaman Budaya di Tangsel

Ketua LBB Tangsel, Abdul Karim saat menunjukan sejumlah seni tradisional yang pernah ada kepada Ketua Komisi ll DPRD Tangsel, Bambang Triadi. Ketua LBB Tangsel, Abdul Karim saat menunjukan sejumlah seni tradisional yang pernah ada kepada Ketua Komisi ll DPRD Tangsel, Bambang Triadi. Hendra

detaktangsel.com SERPONG-Pelaku seni budaya tradisional di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mulai dihantui rasa was-was terhadap gencarnya serbuan budaya asing yang kini begitu mudah di akses melalui internet. Kondisi tersebut, jika tidak di antisipasi sejak dini, di khawatirkan akan menjadi cerita bagi generasi yang akan datang.

Ketua Lembaga Budaya Betawi (LBB) Kota Tangsel, Abdul Karim, pihaknya terus berupaya menggali seni budaya tradisional yang pernah ada dan tumbuh di Kota Tangsel untuk dihidupkan kembali. Namun, ia belum mau menyebutkan satu persatu apa-apa saja nama seni tradisional yang pernah ada itu. "Kalau secara keseluruhan, nanti saja. Kedatangan kita ke kantor dewan ini, cuma untuk audiensi saja," katanya saat ditemui di Gedung DPRD Tangsel pada Selasa, (5/9/2017).

Abdul Karim juga mengatakan, hasil audiensi bersama Ketua Komisi ll Bidangi Pendidikan dan Kebudayaan tersebut, didapati kesimpulan bahwa DPRD mendukung penyelamatan seni budaya tradisional yang pernah ada di Tangsel untuk dihidupkan kembali agar masyarakat dapat mengetahui perkembangan sejarahnya.

"Dewan setuju agar LBB Tangsel menggali seni budaya tersebut untuk di adakan. Karena memang tujuan kita kesini, salah satunya tentang seni tradisional yang pernah ada agar dihidupkan lagi," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Komisi ll DPRD Kota Tangsel Bambang Triadi mengatakan, perkembangan seni budaya tradisional yang ada di Tangsel, menjadi tantangan serius yang harus dilakukan para pelaku seni. Karena menurutnya, pelaku seni budaya tradisional tersebut juga berfungsi sebagai palang pintu terakhir penyelamat kebudayaan lokal yang ada di Tangsel. "Jadi para pelaku seni di Tangsel ini jangan setengah-setengah dalam menggali seni tradisional di Tangsel. Harus total dan di kembangkan," tegasnya.

Seperti di wilayah Kecamatan Ciputat Timur, Bambang mencontohkan, ada banyak kesenian tradisional yang belum tersentuh oleh pemerintah daerah. Padahal, jika dikelola dengan baik, maka akan bisa berkembang dan di kenal oleh masyarakat luas. "Itu di Ciputat Timur yah, belum lagi di kecamatan-kecamatan lain yang ada di Tangsel, pasti banyak. Tentunya ini tugas LBB Tangsel dan Pemkot untuk membinanya," ungkap Bambang.

Bambang bilang, LBB Tangsel pun harus bisa menjadi wadah bagi kebudayaan-kebudayaan lokal yang dibawa oleh masyarakat dari luar Tangsel. Sebab, masyarakat Tangsel yang ada sekarang ini, sudah menjadi masyarakat yang heterogen. Dimana, lanjut Bambang, kebudayaan lokal yang berasal dari berbagai wilayah tanah air ini, juga dibawa oleh masyarakat yang bermigrasi ke Kota Tangsel.

"Kan banyak budaya lokal dari berbagai wilayah di Tangsel ini. Nah, dalam hal ini, LBB harus bisa mewadahi itu semua. Ini kan sangat baik untuk keberagaman budaya di Tangsel," tandasnya. 

 

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online