Print this page

Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pajak Parkir Dalam Rangka Meningkatkan PAD Kota Tangsel

Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pajak Parkir Dalam Rangka Meningkatkan PAD Kota Tangsel

detaktangsel.com TANGSEL - Otonomi daerah pada dasarnya diarahkan untuk memacu pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di daerah tersebut. Pemberlakuan otonomi daerah yang diatur dalamUndang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pusat dan pemerintah daerah. Menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip.

Daerah otonom yang selanjutnya disebut daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kebijakan pemerintah pusa ttentang otonomi secara langsung mengharuskan pemerintah daerah untuk mengatur urusan rumah tangga daerah itu sendiri, oleh karena itu pemerintah daerah dituntut untuk lebih bijaksana dalam mengambil suatu keputusan yang menyangkut hak-hak masyarakatnya, dalam arti lain pemerintah daerah harus adil melakukan pemungutan pajak daerah kepada seluruh warga masyarakatnya.

Pemerintah daerah juga dituntut untuk mengalokasikan hasil penerimaan pajak daerah untuk mewujudkan pembangunan dan menunjang keperluan pemerintahan daerah itu sendiri. Pemerintah daerah dalam daerah otonomi, dituntut untuk dapat mengembangkan dan mengoptinalkan semua potensi daerah, yang digali dari wilayah daerah tersebut. Dengan diberlakukannya Undang-UndangNomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Pajak Daerah yang selanjutnya disebut pajak, adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Kota Tangerang Selatan merupakan daerah yang mempunyai perkembangan pesat di wilayah Propinsi Banten Kota Tangerang Selatan memiliki potensi pajak parkir yang prospeknya cukup baik mengingat banyak berdiri hotel, pusat perbelanjaan, dan tempat usaha lainnya, dimana Parkir menjadi salahsatu sarana yang menunjang tempat-tempat tersebut untuk itu Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Pendapatan Pengelolaan Dan Keuangan Aset Daerah terus berupaya untuk meningkatkan realisasi penerimaan pajak parkir dengan mengoptimalkan potensi yang ada. Sejalan dengan Undang-undangNomor 28 Tahun 2009 Tentang pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Pemerintah Daerah Kota Tangerang Selatan telah menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 7 tentang Pajak Daerah yang dijadikan acuan dalam mengelola pajak daerah diwilayah Kota Tangerang Selatan, dalam peraturan tersebut salahsatu yang menjadi objek pajak daerah adalah pajak parkir seperti yang tertuang pada :

                                        BAB VIII
                                    PAJAK PARKIR
                                      Bagian Kesatu
                   Nama, Obyek, Subyek dan Wajib Pajak
                                          Pasal 66
Dengan nama Pajak Parkir, dipungut pajak atas penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor;
                                          Pasal 67
(1) Obyek Pajak Parkir adalah penyelenggaraan tempat Parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor;
(2) Tidak termasuk Obyek pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. penyelenggaraan tempat Parkir oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah;
b. penyelenggaraan tempat Parkir oleh perkantoran yang hanya digunakan untuk karyawannya sendiri;
c. penyelenggaraan tempat Parkir oleh kedutaan, konsulat, dan perwakilan negara asing dengan asa stimbal balik.

                                            Pasal 68
                                            Subyek
Pajak Parkir adalah orang pribadi atau Badan yang melakukan parkir kendaraan bermotor.

                                          Pasal 69
Wajib Pajak Parkir adalah orang pribadi atau Badan yang menyelenggarakan tempat Parkir.

                                          Pasal 70
Setiap Wajib Pajak Parkir sebagaimana dimaksud dalam pasal 69 harus memiliki perijinan yang terkait dengan usaha parkir dari Walikota atau pejabat lain yang ditunjuk.

                                          Pasal 71
(1) Setiap Wajib Pajak Parkir wajib mendaftarkan usahanya ke Dinas.
(2) Setiap Wajib Pajak Parkir sebagaimana tersebut pada ayat (1), wajib melaporkan kegiatan usahanya kepada Dinas dengan menggunakan SPTPD.

                                        BagianKedua
                                          Tarif Pajak
                                            Pasal 72
Tarif Pajak Parkir ditetapkan sebesar 25%( dua puluh lima persen).

                                          BagianKetiga
                      Dasar Pengenaandan Cara Perhitungan Pajak
                                              Pasal 73
(1) Dasar pengenaan Pajak Parkir adalah jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayar kepada penyelenggara tempat Parkir;
(2) Jumlah yang seharusnya dibayar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk potongan harga Parkir dan Parkir cuma-cuma yang diberikan kepada penerima jasa Parkir.

                                           Pasal 74
(1) Besaran pokok Pajak Parkir yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 dengan dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73;
(2) Pajak Parkir yang terutang dipungut di Daerah tempat parkir diselenggarakan.

Beberapa strategi yang dilakukan oleh DPPKAD Kota Tangerang Selatan dalam mengoptimalkan pemungutan pajak parkir, diantaranya yaitu :
1. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Penggalian Potensi Pajak Daerah
Untuk mewujudkan peningkatan penerimaan pendapatan daerah dari sektor pajak daerah khususnya pajak parkir, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Tangerang Selatan melakukan berbagai upaya, salahsatunya adalah kegiatan intensifikasi untuk menggali potensi untuk meningkatkan realisasi pajak yang sesungguhnya dari Wajib Pajak dengan melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap terhadap wajib pajak . Sedangkan kegiatan ekstensifikasi adalah untuk menjaring wajib pajak baru dari potensi pajak daerah yang ada di Wilayah Administrasi Kota Tangerang Selatan. Sehingga dengan kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi ini diharapkan dapat meningkatkan penerimaan pajak daerah.

2. Pengawasan dan Pemeriksaan terhadap Wajib Pajak Parkir secara Berkala
Terhadap para wajib pajak yang ada, khususnya untuk wajib pajak parkir atau wajib pajak dengan pembayaran self assesment, dilakukan pengawasan dan pemeriksaan secara berkala. Pemeriksaan pajak daerah terhadap wajib pajak dimaksudkan untuk menguji sekaligus meningkatkan kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan daerah masing-masing wajib pajak. Diharapkan melalui kegiatan Pemeriksaan Pajak Daerah ini para wajib pajakakan membayar tepat waktu dan tepat jumlah sehingga dapat meningkatkan Pajak Daerah secara signifikan.

3. Sosialisasi Pajak Daerah kepada masyarakat Kota Tangerang Selatan secara Berkala
Sosialisasi Pajak Daerah oleh DPPKAD diberikan untuk para wajib pajak, para aparatur pemerintah di lapangan serta masyarakat Kota Tangerang Selatan secara umum. Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pajak daerah khususnya pajak parkir, sehingga kesadarannya membayar pajakakan bertambah dan pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan penerimaan pajak daerah. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
Sosialisasi TatapMuka, Sosialisasi ini dilakukan dengan memberikan pemaparan secara langsung kepada para pelaku usaha atau para wajib pajak, para aparat pemerintah dan masyarakat pada umumnya.
Sosialisasi Media Massa, Sosialisasi ini selainmsosialisasi tatap muka, sosialisasi juga dilakukan pada media massa baik lokal maupun regional. Sosialisasi dilakukan secara periodik materi mengenai pajak daerah. Sasaran dari kegiatan ini khususnya adalah masyarakat luas yang ada di Wilayah Kota Tangerang Selatan yang menjadi pembaca dari media tersebut.
Sosialisasi Media Elektronik, Sosialisasi melalui Media On Line juga dilakukan dalam rangka meningkatkan pemahaman kepada seluruh masyarakat Kota Tangerang Selatan, sosialisasi ini berisikan informasi terkait pajak daerah.

yut                                                     

Data realisasi penerimaan Pajak Parkir dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 pada grafik yang ada dibawah ini :

yu 

                  REALISASI PENERIMAAN PAJAK PARKIR
TAHUN                 TARGET                REALISASI             PRESENTASE %
2010               2,900,000,000            3,168,079,000                109.24
2011               4,000,000,000            4,808,174,263                120.20
2012               5,500,000,000            7,031,124,058                127.84
2013               7,500,000,000           10,184,452,173               135.79
2014              13,500,000,000          16,983,490,433               125.80
2015              19,000,000,000           19,633,826,119               103.34
SumberDataDPPKADKotaTangerangSelatan

Pada kesempatan ini Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan aset Daerah Kota Tangerang Selatan menghimbau kepada para pelaku usaha perparkiran khususnya parkir diluar bahu jalan / tempat khusus parkir (Off Street) untuk melaksanakan kewajiban perpajakan daerahnya dalamhal ini pajak parkir dengan mengacu kepada Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 7 tahun 2010 tentang Pajak Daerah. (ADV)

Download attachments: