Diketahui, TaCo didalamnya terdiri dari berbagai lintad dan kalangan. Mulai pejabat pemerintahan, pengusaha, seniman, agamawan, aktifis, tokoh masyarakat, pengacara, notaris, pengamat dan lainnya.
Ketua TaCo, Hartono Warsito mengatakan, ada beberapa hal yang menginspirasi acara halal bihalal dilaksanakan di tempat pemakaman. Kata dia, halal bihalal sebagai acara pokok. Kedua, untuk mengingatkan semua yang masih hidup akan kematian. Ketiga, untuk meninjau kondisi area pemakaman umum milik Pemkot Tangsel yang luasnya mencapai puluhan hektar.
“Dari hasil peninjauan ternyata masih banyak fasilitas TPU Sari Mulya yang harus dipenuhi oleh Pemkot Tangsel,” kata Hartono di lokasi.
Menurutnya, ada beberapa fasilitas yang harus segera dipenuhi, diantaranya akses jalan menuju TPU Sari Mulya. Untuk mencapai lokasi tersebut, Hartono jelaskan bahwa saat ini harus melalui jalan perkampungan yang sangat sempit dan berliku-liku.
“Akses jalan itu sangat vital dan harus segera dibenahi, Pemkot Tangsel melalui dinas terkait harus segera merampungkannya,” ujarnya.
Kemudian, Hartono melanjutkan, Penerangan Jalan Umum (PJU) di area pemakaman juga harus ditambah. Dan terakhir yaitu penataan area TPU.
Semenara, dalam acara halal bihalal tersebut tak hanya sekedar tatap muka, namun diisi juga dengan siraman rohani oleh Ketua Rijalul Ansor Tangsel Ustadz Tb Imamudin yang juga menjabat sebagai Bendahara TaCo.
Dalam tausiyahnya, dia menyampaikan bahwa ada tiga amal yang tidak akan terputus saat seseorang meninggal dunia. Antara lian, sodakoh jariah, ilmu yang diamalkan dan doa anak yang soleh.
“Tiga amal itu akan ikut terbawa saat seseorang meninggal, karenanya mari perbanyak sedekah,” singkatnya.