Print this page

Duh! Omset Menurun, Pengusaha Warteg Terancam Bangkrut

Duh! Omset Menurun, Pengusaha Warteg Terancam Bangkrut

detaktangsel.com, TANGSEL - Pelaku usaha Warteg wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), khususnya Tangerang Selatan (Tangsel) terancam bangkrut. Pasalnya, hal itu disebabkan omset kian terus menurun pasca pandemi melanda, Rabu (20/1/2021).

Ketua Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara), Mukroni kepada wartawan menyampaikan, sekitar 20.000 pelaku usaha warteg di Jabodetabek bakal menutup usahanya sepanjang tahun 2021.

Menurut Mukroni, ancaman bangkrut itu lantaran omset usaha yang dialami para pengusaha warteg turun drastis hingga mencapai presentase 70 persen.

Hal itu membuat para pengusaha, salah satunya tidak bisa meneruskan kontrak tempat usaha yang di sewa oleh para pelaku bisnis warteg.

"Awal tahun ini kurang lebih ada 20.000 warteg yang akan tutup, karena dari ketidakmampuan pengusaha warteg untuk memperpanjang sewa tempat usahanya. Ini merupakan bagian dari kesulitan permodalan salah satunya," kata Mukroni melalui selulernya.

Mukroni menjelaskan, gagal bayar itu tak lepas dari terus turunnya pendapatan usaha sejak awal pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada Maret 2020 lalu.

Seperti yang dialami salah satunya oleh Wijaya (42). Pengusaha warteg di Cirendeu, Ciputat Timur, itu mengaku usaha kulinernya yang dibangun sejak tujuh tahun silam bakal menyusul rekan-rekannya menutup usaha.

Menurut Wijaya, hal itu lantaran banyak pelanggannya pada kabur pasca pandemi melanda. Sebab, kata dia, banyak pelanggannya pulang kampung karena PHK dan beberapa pelanggan lainnya memilih pesan makanan siap saji.

"Omset terus turun pak, ga seperti tahun 2019 lalu. Dulu saya bisa dapatkan pemasukan 700 ribu sampai 800 ribu, kini paling dapat 200 ribu. Kendalanya pemilik kontrakan ga mau tahu, padahal dengan kondisi seperti ini malah harga kontrakan mau dinaikkan," jelas Wijaya saat berbincang dengan detakbanten.com.

Meski demikian, dengan kondisi seperti itu tak sedikit pelaku usaha tersebut mengharapkan akses perbankan guna meneruskan usahanya. Informasi yang berhasil dihimpun detakbanten, pelaku usaha warteg di Jabodetabek untuk saat ini tercatat ada sekitar 50.000 pelaku usaha.