"Kita pilih turun ke lapangan itu ke wilayah-wilayah terkait input data di aplikasi e-dasawisma, jadi kita akan mendampingi penginputan datanya secara bersamaan," ungkap Tine Al Muktabar, Kamis (27/7/2023).
Tine menyampaikan, setelah diberikan pendampingan dan arahan, para kader dapat langsung menginput data yang telah dilakukan verifikasi oleh Puskesmas ke dalam aplikasi e-dasawisma.
"Dan telah terbukti bahwa ketika mereka memasukkan input data dengan basis data yang dari Puskesmas ternyata ini penurunan data stuntingnya," katanya.
Terpisah, Ketua Pokja III TP PKK Provinsi Banten Imas Nandy mengungkapkan pihaknya akan melakukan monitoring dan evaluasi aplikasi e-dasawisma guna melihat perkembangan data penanganan stunting di masing-masing wilayah.
Lebih lanjutnya, ia mengatakan monev tersebut akan dilakukan di seluruh Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten.
"Sebelumnya kita sudah melakukan di Kota Serang, dan hari ini kita lakukan di Kota Tangerang Selatan," ujar Imas Nandy saat menggelar Monitoring dan Evaluasi Perkembangan Input Data Pada Aplikasi e-dasawisma di Aula Kantor Kelurahan Jurangmangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Kamis (27/7/2023).
Selain melakukan monev aplikasi e-dasawisma, pihaknya juga menggelar gerakan memasyarakatkan dan pemanfaatan pangan lokal sebagai upaya penanggulangan stunting.
"Kita juga mengajak masyarakat dalam memanfaatkan pangan lokal sebagai penanggulangan stunting," imbuhnya.
Dikatakan, untuk data stunting di Kelurahan Jurangmangu Timur terus mengalami penurunan. Hal tersebut terlihat pada tahun 2020 terdapat 247 anak yang mengalami stunting, sedangkan pada saat ini hanya tersisa 5 anak yang masih mengalami stunting.
"Alhamdulillah sekarang di tahun 2023 tinggal 5 anak di Kelurahan Jurangmangu Timur, jadi tinggal 2 persen lagi. Sedangkan untuk keseluruhan di Kota Tangerang Selatan menyisakan 9 persen lagi," jelasnya.
Sedangkan, Ketua TP PKK Kelurahan Jurangmangu Timur Evi Lathifah menyampaikan dalam upaya menurunkan angka stunting, pihaknya bersama para kader yang lain lebih memberikan perhatian khusus kepada masyarakat, terutama pada keluarga yang rentan stunting.
"Dalam menurunkan stunting itu kader harus memberikan perhatian kepada masyarakat terutama kepada keluarga tentang stunting, kita juga mengoptimalkan Posyandu, dapur gizi, dan program Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA)," ujarnya.
Tidak hanya itu, Evi mengungkapkan kunci dari keberhasilan dalam menekan angka stunting di Kelurahan Jurangmangu Timur merupakan hasil dari sinergi semua pihak, mulai dari Pemerintah, Kepolisian, TNI dan masyarakat itu sendiri," tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, TP PKK Provinsi Banten juga menyalurkan sejumlah bantuan, diantaranya 36 bibit pohon alpukat, 36 bibit pohon rambutan, bibit pohon kelor, bibit ikan lele dan bantuan lainnya.
Seusai melakukan monitoring dan evaluasi perkembangan input data pada aplikasi e-dasawisma, TP PKK Provinsi Banten dan para kader PKK melakukan penanaman sejumlah pohon di salah satu Kelompok Wanita Tani (KWT) yang tidak jauh dari Kantor Kelurahan Jurangmangu Timur. (Zal)