Antisipasi Penyalahgunaan Narkoba, DPRD Sarankan Pegawai Pemkot Tangsel Dites Urine

Ketua DPRD Tangsel Moch Ramlie Ketua DPRD Tangsel Moch Ramlie Hendra

detaktangsel.comSERPONG-Maraknya peredaran narkoba di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akhir-akhir ini, tentu menimbulkan keprihatinan semua pihak. Sebab, peredaran narkoba kini sudah menyentuh keberbagai kalangan dan profesi. Bahkan, dilingkungan pegawai Pemkot Tangsel pun, bisa menjadi korbannya. Hal ini, diprediksi dapat mengganggu pelayanan kepada masyarakat.

Mengantisipasi pegawai dilingkungan Pemkot Tangsel tidak terjerat narkoba, DPRD Tangsel menyarankan agar semua pegawai dilingkungan Pemkot hingga ditingkat kecamatan dan kelurahan supaya dilakukan tes urine.

Ketua DPRD Tangsel Moch Ramlie mengatakan, tes urine dilingkungan pegawai pemerintahan perlu dilakukan agar pegawai yang ada benar-benar bersih dari penyalahgunaan narkoba. "Lebih baik mencegah dari pada mengobati. Karena kalau sudah mengkonsumsi barang narkoba, bisa mencoreng wajah pemerintahan, makanya kita menyarankan pegawai pemkot dilakukan tes urine," kata Ramlie kepada wartawan di lantai lll gedung ifa, kawasan Serpong, Selasa (2/5/2017).

Menurutnya, tes urine dilakukan tidak hanya yang berstatus PNS saja. Semua honorer yang ada juga harus di tes urine. Karena semua PNS maupun non PNS yang ada dilingkup pemerintahan merupakan panutan bagi masyarakat Tangsel. "Dia kan (PNS dan non PNS) pelayan publik, harus memberikan contoh yang baik. Semua perilakunya akan menjadi panutan masyarakat," beber politikus Partai Golkar ini.

Ramlie bilang, siapapun orangnya yang berada dilingkup Pemkot Tangsel jika terbukti menjadi pengguna narkoba, tidak hanya akan mendapat sangsi oleh atasannya. Dimata hukumpun, orang tersebut harus mempertanggung jawabkan perbuatannya. "Pemakai narkoba inikan tidak bisa ditolerir. Kalau sudah begini, bisa saja si pemakai tidak bisa lagi menduduki jabatan karena sangsi dari atasannya. Dia juga harus berurusan dengan hukum," tegas Ramlie.

Ia juga mengatakan, ketimbang pegawai yang terbukti menjadi pengguna narkoba kemudian harus mengikuti mengikuti rehabilitasi, tentu akan menghambat proses pelayanan yang ada. Maka, tes urine dilakukan untuk shock therapy bagi para pegawai tersebut. "Kan parah kalau sudah masuk rehabilitasi, dampaknya akan mengganggu pelayanan. Makanya sebelum itu terjadi, kita memberi saran agar dilakukan tes urine itu," tandas Ramlie.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online