Anggaran Trans Anggrek Rp6,25 miliar Bisa untuk 13 Ribu Siswa

Bus Trans Aggrek Manggal di Jalan Raya Rawa Buntu, Serpong, Kota Tangsel. Bus Trans Aggrek Manggal di Jalan Raya Rawa Buntu, Serpong, Kota Tangsel. ist

detaktangsel.com Serpong-Anggaran untuk Trans Anggrek sebesar Rp6,25 miliar dinilai penghamburan APBD dan tidak efektif. Untuk itu, TRUTH meminta transportasi massal tersebut dievaluasi.

Koordinator Divisi Advokasi dan Investigasi TRUTH Jupri Nugroho mengatakan, jika angaran tersebut dialokasi untuk Bantuan Opersional Sekolah Daerah (BOSDA) Sekolah Dasar bisa didistribusikan untuk 13 ribu siswa. "Jika Rp6,25 miliyar biaya operasional Trans Anggrek dialihkan untuk BOSDA Sekolah Dasar dengan besaran Rp.480.000 per siswa setiap tahun. Maka anggran tersebut dapat membiayai sekitar 13 ribu siswa," katanya pada Kamis, (11/5/2017).

Menurut dia, Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie sebnarnya pernah menyatakan akan merubah Trans Anggrek menjadi bus sekolah. "Namun, hingga kini tidak ada kejelasan. Tak dapat dibantah bahwa Trans Anggrek tidak diminati, itu sebabnya Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menyatakan akan merubah menjadi Bus Sekolah. Namun, hingga kini juga tidak jelas," ucapnya.

Kata dia, gagalnya bus terintegrasi tersebut lantaran kurang matang dalam perencanaan dan program yang dipaksakan. "Sebenarnya tujuannya sudah bagus. Hanya saja tidak diimbangi dengan infrastruktur jalan yang ada. Seharusnya infrastruktur jalan dibenahi terlebih dahulu sehingga dapat maksimal dalam pelaksanaannya, setelah itu barulah mengadakan alat transportasi, bukan sebaliknya," terangnya.

Oleh karenanya, sambung Jupri keberadaan Trans Anggrek perlu dievaluasi. Alangkah lebih baik jika membenahi perencanaan dan pelaksanaan secara matang terlebih dahulu. Daripada membuang-buang anggaran (APBD) untuk mengadakan bus yang tidak ada manfaatnya untuk masyarakat. "Kecuali bagi pihak ketiga dan panitia lelang yang mempunyai keuntungan," ujarnya.

Atas kondisi ini Jupri menilai kebijakan yang diambil Pemkot Tangsel hanya sebatas politik pencitraan atau hanya menguntungkan golongan/kelompok tertentu, yang tidak ada manfaatnya untuk masyarakat.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online