Print this page

Aksi Penanaman Pohon Dan Gerak Jalan Santai Di Situ Gintung Di Soal Warga Dinilai Minim Sosialisasi

Camat Ciputat Timur, Durahman, Wakapolres Tangsel, Kompor Bahtiar Alfonso dan Lurah Cireundeu Win Fadliansyah saat melakukan penanaman pohon dibantaran kali Situ Gintung Camat Ciputat Timur, Durahman, Wakapolres Tangsel, Kompor Bahtiar Alfonso dan Lurah Cireundeu Win Fadliansyah saat melakukan penanaman pohon dibantaran kali Situ Gintung

detaktangsel.com CIPUTAT TIMUR--Aksi penanaman sejumlah pohon dibantaran kali Situ Gintung, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) oleh sejumlah penggiat lingkungan dipertanyakan oleh warga disekitar Situ. Pasalnya, aksi yang dilakukan untuk mengenang tragedi jebolnya tanggul Situ Gintung 8 tahun lalu itu, dinilai minim koordinasi dengan warga Situ.

Endang Supriatna salah satunya, pria 57 tahun ini mengaku sangat kecewa dengan panitia lantaran acara gerak jalan santai yang dihadiri camat Ciputat Timur, Durahman, Wakapolres Tangsel Kompor Bahtiar Alfonso, sejumlah personil TNI dan lurah Cireundeu ini, terkesan apa adanya.

"Saya sebagai warga sangat kecewa dengan panitia. Sebagai warga, saya ingin menyambut camat, dewan dan polisi, tapi ko acaranya kaya gini. Dan ini akan saya panggil panitia untuk meminta pertanggungjawaban dari A sampai Z, saya ingin penjelasannya," kata Endang yang juga sebagai Ketua LSM Masyarakat Peduli Situ Gintung (MPSG), Minggu (2/4).

Endang jelaskan, soal gerak jalan santai, menurutnya harus sesuai dengan standar. Salah satunya ada tempat star yang layak, pelaksanaan yang layak dan tempat finish yang layak.

IMG 5397

"Ini saya bukan untuk mencurigai terlalu jauh. Saya ingin kejelasannya, jangan sampai Situ Gintung dimanfaatkan yang tidak-tidak, masyarakat kecewa," tegasnya.

Dia mengungkapkan, sebagai warga, dirinyapun menyambut baik adanya penanaman pohon yang dilakukan oleh penggiat lingkungan tersebut. Karena itu salah satu bentuk kepedulian terhadap Situ. Akan tetapi, ada baiknya harus ada koordinasi dengan warga sekitar.

Dia juga mengungkapkan, gerak jalan santai yang sedianya akan dibuka oleh Camat Ciputat Timur itu, bakal diikuti oleh ribuan warga. Akan tetapi, pada pelaksanaannya hanya diikuti oleh segelintir orang saja.

"Pak camat kecewa sekali. Pak camat bilang kesaya jika dia diminta untuk membuka gerak jalan. Bayangan dia (camat-red) itu peserta ribuan dan suasananya meriah. Saya kecewa dengan ini," ujarnya.

Ketua RW 011 Didi Sutardi juga menjelaskan, adanya rencana gerak jalan dan penanaman pohon yang berlangsung dikawasan Situ Gintung, diakuinya tidak ada tembusan kepada RW. Sehingga, dirinya tidak tahu dengan ihwal kegiatan tersebut.

"Kami sendiri tidak ada tembusan. Ada gerak jalan tapi gerak jalannya ngak tahu dimana. Jadi ngak tahu sama sekali warga saya. Kalau Sabtu - Minggu sih, banyak sekali yang jogging disini," ungkapnya.

Agar kedepannya peringatan tragedi Situ Gintung melibatkan warga, kata Didi, penyelenggara harus berkoordinasi dengan warga sekitar Situ. Karena, tragedi jebolnya tanggul Situ Gintung merupakan salah satu bencana yang banyak mendapat perhatian baik nasional hingga internasional. Hal itu, ditandai dengan adanya bantuan pemerintah Jepang terkait rekapitulasi Situ.

"Tragedi Gintung inikan tak hanya nasional, internasional pun merasakannya. Masa orang luar mau memperingati sementara kita disini tidak. Yang jelas warga kami tidak ada pemberitahuan sama sekali," terang Didi.

Sementara itu, salah satu anggota penggiat lingkungan Situ Gintung, Adi Susanto mengatakan bahwa penanaman pohon yang dilakukan dibantaran kali Situ, berjumlah lima buah. Pengamanan pohon, kata Adi, dilakukan rutin setiap tahun berbarengan dengan peringatan tragedi Situ Gintung.

"Penanam pohon kita lakukan secara simbolis, jumlahnya lima pohon. Ini kita lakukan dilahan-lahan kosong yang ada dipinggir Situ. Kalau gerak jalan jaraknya 4,5 kilometer," singkat Adi.