Print this page

Tangani PMKS, Pemkot Tangsel Operasikan Rumah Singgah

Tangani PMKS, Pemkot Tangsel Operasikan Rumah Singgah

detaktangsel.com SETU – Untuk penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) seperti gelandangan, pengemis, anak jalanan dan orang terlantar Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan melalui Dinsosnakertrans menyiapkan rumah singgah. Soalnya, ini menjadi kendala bagi Satpol PP setelah melakukan razia. Namun, tidak ada penampungan untuk menanganinya.

Saat ini Dinsosnakertrans kota setempat sudah memiliki dan mengoperasikan rumah singgah di Kelurahan Kademangan, Setu. Sejak dioperasikannya pada 22 Desember telah menangani sekitar 10 gelandangan dan orang terlantar. "Sebelum ada rumah singgah, kita juga kesulitan untuk menangani gepeng dan anjal. Setelah razia hanya di data kemudian diberi pembinaan," ungkap Kepala Dinsosnakertrans Kota Tangerang Selatan, Purnama Wijaya, Rabu (6/1).

Menurutnya, rumah singgah seluas 5.000 meter persegi ini dilengkapi aula dan enam bangunan untuk kamar. Setiap kamar bisa ditempati dua orang lebih. Selain itu, terdapat aula dan halaman untuk membina gepeng dan anjal. "Kita juga siapkan enam perawat untuk menangani penghuni. Selain itu, ada dokter dari puskesmas untuk pemeriksaan kesehatan," ujarnya.

IMG 0404

Menurut Purnama, fungsi dari rumah singgah ini sebagai tempat transit ketika Satpol PP menjaring gepeng dan anjal. Hanya sebagai tempat transit, bukan untuk menetap. Setelah nanti berada dalam rumah singgah, mereka yang terjaring akan dikirimkan ke tempat penampungan yang sudah ditunjuk. "Dengan beroperasinya rumah singgah itu nantinya penanganan bagi gepeng dan anjal bakal lebih baik," ucapnya.

Sementara, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial pada Dinsosnakertrans Kuswanda mengatakan, penampungan sementara hasil razia PMKS ini selama 5 hari dan mereka akan dikembalikan ke keluarganya masing-masing. Dan untuk yang cacat dan dilantarkan oleh keluarga mereka serta mereka memiliki KTP Tangsel akan ditampung dan diurus oleh Dinsosnakertrans. "Yang akan singgah akan diperiksa. Jika menderita kusta, langsung dibawa ke penampungan kusta di wilayah lain. Jika PSK dibawah ke Pasar Rebo, jika sakit jiwa akan dibawa ke Sukabumi," jelasnya.
Selama dipenampungan ini, nantinya mereka akan diberikan berbagai pelatihan dan kegiatan olahraga dan ada pemeriksaan yang dilakukan setiap minggunya oleh pihak puskesmas terdekat. "Mereka juga diberikan makan 3 kali sehari," ujarnya.
Salah satu penghuni rumah singgah Ellin Supilin mengaku, sejak 10 hari tinggal di rumah singgah dilayani dengan baik. Wanita asal Pamulang tersebut mengalami kelumpuhan dan ditelantarkan keluarganya. "Setiap pagi saya dimadikan, dan dilayani dengan baik. Selain itu, pemeriksaan kelumpuhan saya rutin diperiksa," pungkasnya.