Print this page

Kadis DBMSDA Optimis, Serapan Anggaran Bisa Optimal

Kepala DBMSDA Hj Retno Prawati Kepala DBMSDA Hj Retno Prawati

detaktangsel.comSETU - Pelaksanaan Kegiatan Dinas Bina Marga Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2014 hingga pertengahan Tri Wulan Ke-empat, menurut catatan terkini DBMSDA sudah mencapai 55%.

Penjelasan tersebut disampaikan Kepala DBMSDA Hj Retno Prawati, saat wawancara khusus dengan detaktangsel.com di ruang kerjanya, Senin (24/11).

Kadis DBMSDA mengakui bahwa memang dari schedulle rencana kegiatan nampak ada keterlambatan pelaksanaannya. Hal ini terlihat dari beberapa kegiatan pun baru bisa dimulai memasuki Tri Wulan Kedua setelah APBD Tahun 2014 disahkan.

Dijelaskannya, disamping adanya keterlambatan APBD, langkah-langkah teknis pun memerlukan proses dan cukup memakan waktu, seperti halnya proses pelaksanaan lelang, masa sanggah, hingga hal-hal yang berkaitan dengan kelengkapan administratif, dan lain-lain.

"Progress kegiatan di Dinas Bina Marga Sumber Daya Air, hingga hari ini baru mencapai 55%. Keterlambatan itu memang terjadi karena start-nya pun sudah mundur dari rencana awal. Sekitar bulan April kita baru bisa mempersiapkan lelang, SK, URP, dan lain-lain, dan baru selesai bulan Juni" ungkapnya.

Ditambahkan Hj Retno, pencapaian kegiatan tersebut belum termasuk kegiatan-kegiatan yang hampir selesai, maupun yang sedang dilaksanakan secara intensif oleh para kontraktor pelaksana, hingga batas akhir pelaksanaan kegiatan.

Didalam lelang pun menurut Hj Retno juga ada beberapa kendala.

"Bahkan ada beberapa lelang harus dilakukan dua kali, baru ada pemenangnya. Terus ada juga yang tidak ada yang melakukan penawaran, dan proses lelang pun harus diulang. Jadi, mulai April-Juni, Juli-Agustus masih dalam tahap lelang. Akhirnya, pada September pekerjaan baru dapat dilaksanakan," paparnya.

Dengan demikian menurut Kadis DBMSDA, efektif pelaksanaan kegiatan hanya pada bulan Oktober hingga pertengahan Desember atau sekitar tiga bulan.

"Ada juga yang tinggal satu setengah bulan lagi baru tanda-tangan kontrak. Namun, proses lelang di DBMSDA semua sudah berjalan," terang Hj Retno.

"Soal pembangunan jembatan misalnya, semula waktu normalnya enam bulan, namun harus dilakukan evaluasi ulang, terkait pelaksanaannya, methode pelaksanaannya dan waktunya menjadi tiga bulan. Demikian juga untuk saluran air, tadinya pracetak yang tinggal pasang menjadi cetak agar di akhir tahun bisa maksimal," imbuhnya.

Kadis DBMSDA menyadari, khususnya pekerjaan yang direncanakan melalui proses lelang tidak mungkin selesai 100%, namun demikian pihaknya terus berupaya agar realisasi kegiatan dapat mencapai hingga 90%.

"Insya Allah, mudah-mudahan, dan kita berusaha terus hal itu dapat tercapai," harapnya.

Kendala lain dilapangan menurut Hj Retno juga terkait dengan status lahan yang belum semua clear.

"Pembangunan jalan dan jembatan di Serua misalnya, status lahan yang sebenarnya tanah Fosos/Fasum, tapi di claimt oleh Grand Serpong, akhirnya pekerjaan di stop warga. Jadi waktunya mundur lagi, " pungkasnya.

Media

Testimony Kepala DBMSDA Kota Tangsel, Hj. Retno Prawati, ST.MT