Print this page

BATAN - Perancis Jalin Kerjasama Tenaga Nuklir

BATAN - Perancis Jalin Kerjasama Tenaga Nuklir

detaktangsel.com SETU - Dalam rangka meningkatkan kerjasama pemanfaatan energi nuklir yang bersih dan kompetitif, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan Miner-Nantes/Subatech, Perancis menggulirkan kerjasama. Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU di Ruang Pertemuan Gedung 71 BATAN, Kawasan Puspiptek, Setu, Kota Tangsel, Senin (12/10).

Kepala BATAN Djarot Sulistio Wisnusubroto mengatakan, Perancis memiliki berbagai teknologi baik kecil maupun besar, sehingga kerjasama ini ditujukan memberi penguatan kepada Sumber Daya Manusia (SDM) bahwa Indonesia siap bekerjasama dengan berbagai negara yang memperkuat infrastruktur pemanfaatan tenaga nuklir untuk keperluan damai.

“Sebagai lembaga litbang yang juga promotor pemanfaatan teknologi, kami menyambut baik kerjasama dengan Perancis sebagai negara dengan kemampuan teknologi nuklir yang sangat maju dan mempunyai pengalaman panjang dalam mengoperasikan PLTN,” ungkapnya.

Menurutnya, di Perancis pemanfaatan tenaga nuklir untuk pasokan listrik. Untuk itu, keinginan kuat pemerintah dalam pemenuhan energi termasuk untuk jangka panjang mengharuskan Indonesia tetap mempertimbangkan nuklir sebagai bagian bauran energi.

“Kerjasama ini juga dalam bidang penguatan SDM. PLTN di Prancis sangat banyak. Sekitar 70 persen kebutuhan listrik Perancis dipasok oleh nuklir," katanya.


Ia berharap, kerjasama itu bertujuan membangun komunikasi antara komunitas sains Indonesia dan Prancis, serta kalangan industri dalam upaya meningkatkan pendayagunaan teknologi nuklir di berbagai bidang di Indonesia. “Selain Indonesia, Prancis juga menjalin kerja sama dengan 58 negara lain di dunia,” ujarnya.

Sementara, Deputy Director AFNI/CEA, Marc Ponchet mengatakan negara Perancis selalu mengoperasikan teknologi nuklir baik dalam skala kecil ataupun besar. Oleh sebab itu, pihaknya memiliki keinginan untuk membantu Indonesia dalam pemanfaatan nuklir sebagai sumber energi di Indonesia. "Kami siap melakukan transfer teknologi termasuk dengan Indonesia," pungkasnya.