Print this page

World Technopolis Assosiation (WTA)

World Technopolis Assosiation (WTA)

detaktangsel.com- SERPONG, Pengembangan dunia teknologi di Indonesia yang terus berkembang dan semakin canggih mendapat perhatian dari Korea Selatan. Tak terkecuali bagi Kota Tangerang Selatan yang telah bergabung dalam organisasi World Technopolis Assosiation (WTA) dan wilayahnya terdapat Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) di Kecamatan Setu.

Pantauan langsung WEB TANGSEL, delegasi dari WTA asal Korea Selatan yakni Deputy Secretary General Cho, Han-Sic, datang langsung menemui Walikota Airin Rachmi Diany. Pada sesi wawancara yang diliput oleh Daejeon TV, salah satu media massa milik Pemerintah Daerah di Korea Selatan itu melakukan wawancara dengan orang nomor satu di daerah termuda Provinsi Banten ini.

"WTA berkonsentrasi pada pembentukan kerjasama antar Pemerintah setempat, swasta, serta technopark dalam hal ini adalah Puspitek," ungkap Cho dalam bahasa Inggris di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Cilenggang Kecamatan Serpong, Jum'at, 11 Juli 2014. Dalam kesempatan tersebut, Cho bersama Walikota Airin membicarakan mengenai kerjasama yang akan terjalin di kedua belah pihak.

Lokasi Puspiptek sebagai Technopark di Kota Tangerang Selatan dapat dimanfaatkan warga terutama anak sekolah untuk studi tour. Mereka bisa melihat langsung kegiatan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di Puspitek, namun tetap dengan pendampingan tenaga ahli yang bekerja di sana. "Itu baru sepenggal kerjasama dan kegunaan Puspitek bagi warga Tangsel dan Indonesia secara luas," terang Walikota Airin.

"WTA ini juga memfasilitasi dan memberikan contoh bagaimana pengusaha, pelaku bisnis, akademisi, dan Pemerintah bekerja sama dalam hal pengembangan teknologi," paparnya.

Selain itu, WTA juga memberikan ilmu bagaimana penerapan teknologi ini juga disadari masyarakat. Sehingga, masyarakat bisa berperan aktif dalam membangun teknologi.

"Contoh kecil, bagaimana menjadi smart city. Kita ada dan ikut WTA, smart city ini secara bertahap bisa terlaksana," katanya.

Di tempat sama, Pejabat dari Puspiptek - Sri Setiawati mengatakan, WTA merupakan asosiasi dunia yang konsen dalam hal pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mereka, berafiliasi dengan Unesco dan bekerja sama dengan berbagai daerah di berbagai negara termasuk dengan Puspiptek yang ada di Indonesia. "Sudah sejak 2008, kerja sama dengan WTA ini berlangsung. Banyak hal bantuan yang bisa kita dapat. Tentu saja, kerja sama ini juga untuk sama-sama belajar tentang bagaimana mengembangkan Since Technology Park," papar Sri.

Ia mencontohkan, keberhasilan merk gadget terkemuka dari Korea adalah upaya dari WTA dalam mengembangkan teknologi. Yaitu, menyambungkan antara peneliti dengan pelaku bisnis dan industri. Sehingga, apa yang dihasilkan peneliti, tak berujung di meja prototipe. "Tapi, kalangan bisnis dan industri masuk kemudian, dikembangkan menjadi industri dan sekarang bisa dinikmati oleh masyarakat," paparnya.

Jika ini diaplikasikan di wilayah Indonesia, kata dia, maka tak menutup kemungkinan apa yang menjadi cita-cita banyak orang bisa terealisasikan. "Kalau ini terjadi, Tangsel bisa jadi kota tenologi pertama di Indonesia. Hal ini, sebenarnya bisa terjadi mana kala peran pemda, bisnis, dan industri bisa satu padu membangun teknologi," jelas Sri.

"Ke depannya, karena Tangsel ini masuk sebagai anggota WTA bersama dengan 50 negara lain, segala bentuk keperluan Tangsel bisa dijejaringkan ke anggota lainnya di seluruh dunia," tutur Sri. Menurutnya, keperluan dan pelatihan yang dikhususkan untuk kemajuan teknologi pasti akan difasilitasi. "Tangsel memiliki Technopark terbesar di Indonesia. Makanya menjadi perwakilan negara dalam kunjungan WTA kali ini," pungkasnya. (humpro/dok).