TERMAKAN ISU, WARGA PARUNG PANJANG DAN KADEMANGAN BERAMAI-RAMAI MENJUAL EMAS

emasSERPONG- Entah dari mana sumbernya warga serpong termakan isu yang mengatakan logam mulia berupa emas bakal tidak laku lagi di pasaran.
Warga panik dan menjual barang miliknya yang telah dibeli dengan harga yang tidak murah. Dilain pihak, pemilik toko emas pun dibuat pusing tujuh keliling menghadapi isu tersebut, Dan, hingga kini belum bisa diurai apa sebab-musababnya dan tujuannya.

Berita tentang emas bakal tidak laku ternyata sudah berjalan kurang lebih dua minggu. Kejadian ini berawal dari pasar Parung Panjang, Kabupaten Bogor. Disana, masyarakat ramai mendatangi toko emas untuk menjual emas miliknya, karena mereka benar-benar termakan isu yang tidak bertanggung jawab tersebut. Masyarakat tanpa pikir panjang menukar (menjual) barang berharga miliknya dengan uang tunai di toko emas.
Minah, warga Kademangan Kecamatan Setu Kota Tangerang Selaatan mengatakan dirinya telah menjual emas miliknya, dikarenakan takut benar-benar emas tidak laku. Dirinya mengaku masih beruntung emas miliknya dihargai cukup tinggi. Namun tidak mau menyebut berapa gram emas miliknya, dan berapa karat kadarnya.
Senada dengan minah, Ibu Mariyam juga demikian. Dia dikasih tahu saudaranya lewat telepon yang mengatakan emas bakal tidak laku. Makanya buru-buru di jual.
Dari pantauan wartawan, mereka yang berbondong-bondong datang ke toko emas ternyata ada dua kepentingan. Yang pertama mereka menjual emas karena butuh dana, dan mereka yang menjual emas karena termakan isu. Dan juga mereka yang termakan isu adalah masyarakat menengah ke bawah yang rata-rata minim informasi.
Sumber dari dinas perindustrian dan perdagangan kota Tangerang Selatan mengatakan, hendaknya masyarakat tidak mudah termakan isu. Tidaklah mungkin jika sampai tidak laku. “Emas adalah logam mulia yang harganya ditentukan oleh pasaran dunia, bukan Cuma di Indonesia. Maka dari itu hendaklah masyarakat selektif di dalam menerima informasi,” ungkap pejabat di Dinas tersebut.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online