Terjaring Razia, Pelajar : Bapak Kaya Yang Gak Pernah Muda Aja !

Terjaring Razia, Pelajar : Bapak Kaya Yang Gak Pernah Muda Aja !

detaktangsel.com- SERPONG, Ada-ada saja yang ditunjukan tingkah laku para pelajar saat terjaring razia petugas Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) usai mereka menerima pengarahan dikantor Dinas Pendidikan Kota Tangsel. Dari ekpresi sedih dengan berupaya menutupi wajah dengan kedua telapak tangan, bahkan diantara mereka sempat-sempatnya bergaya Selfi saat sejumlah wartawan hendak mengabadikan beberapa moment ditengah berlangsungnya pendataan identitas yang dilakukan oleh petugas Penegak Perda Kota Tangsel tersebut.

Menurut pelajar yang terjaring razia petugas, mereka datang ke ITC BSD untuk keperluan membeli kado. Kebetulan hari itu ada rekannya yang tengah merayakan ulang tahun.

"Kita kan udah ijin kalau kita mau ke ITC BSD untuk beli kado buat teman yang lagi ultah," ungkap Dea yang mengaku tinggal dan sekolah di Madrasah Aliyah Negeri yang ada di Parung Panjang.
Dea menambahkan, saat dirinya bersama dua rekannya yang sama-sama tinggal dan sekolah di MAN Parung Panjang tersebut keluar dari ITC BSD, tiba-tiba dihadapannya sudah berdiri puluhan petugas dan langsung memerintahkannya untuk naik ke atas kendaraan truk Dinas Pol PP Tangsel.

"Habis kita mau gimana lagi, mau lari percuma. Lagian bapa kenapa sih, kaya yang ngak pernah muda aja," kata Dea protes.

Hal senada juga dijelaskan oleh seorang pelajar putri dari SMP Negeri yang ada di Ciputat. Menurut pelajar yang enggan disebutkan namanya ini mengatakan, saat itu sekitar jam 10 pagi dia bersama rekannya yang sama-sama sekolah di SMP Negeri di Ciputat itu berencana pulang kerumahnya di daerah Sawangan. Namun didepan Seven eleven Gaplek, tanpa sadar keduanya kepergok Pol PP Tangsel.

"Saya kan di Sevel nunggu jemputan, bukannya lagi bolos," ucap pelajar tersebut sambil sesekali mengusap air matanya yang mulai membasahi pipinya.

Seperti diketahui, sebanyak 98 pelajar yang siang itu di dominasi pelajar putri dari berbagai sekolah yang ada di Tangsel maupun dari luar Tangsel, harus berurusan dengan aparat Pol PP Kota Tangsel karena kedapatan keluyuran saat berlangsungnya jam pelajaran sekolah.

Sapta Mulyana, salah satu penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) pada Dinas Pendidikan Kota Tangsel mengatakan bahwa razia terhadap pegawai aparatur pemerintah pemerintah maupun para pelajar akan tetap diadakan di kota Tangsel. Adapun jadwal dan waktunya, Sapta enggan menyebutkan karena perintah tersebut langsung dari atasan. Hal itu, kata Sapta, dilakukan untuk menciptakan rasa disiplin baik terhadap pegawai aparatur pemerintah dilingkup Pemkot Tangsel maupun para pelajar.

"Yang jelas diadakannya razia ini bertujuan untuk meningkatkan kedisplinan baik kepada pegawai aparatur pemerintah maupun kepada para pelajar. Adapun jadwalnya, kita tidak bisa sebutkan karena memang langsung atasan yang memerintahkan," pungkas Sapta.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online