Anggota Panwaskada Kota Tangsel Muhammad Acep laporan SAPU ke Panwaskada Kota Tangsel terkait kampanye terselubung yang dilakukan paslon nomor urut 3 tidak bisa ditindaklanjuti. Pasalnya SAPU belum punya akreditasi dan tidak terdaftar sebagai lembaga pemantau pilkada.

"Akhirnya laporan yang masuk atasnama pribadi. Bukan SAPU. Karena SAPU belum punya akreditasi," ungkapnya, Rabu (9/9).

Acep juga mengatakan, laporan pelanggaran pilkada ini juga dinilai belum lengkap. Lantaran belum dilengkapi bukti otentik. Panwaskada menurutnya sudah memberikan waktu untuk melengkapi bukti.

"Laporan yang masuk atasnama Ibnu Novit Neang, bukan SAPU. Belum dikaji lantaran belum lengkap," katanya.

Sebelumnya, SAPU melaporkan adanya pelanggaran kampanye dan politik uang yang dilakukan pasangan nomor urut 3 Airin-Benyamin di gerak jalan di Sektor 9, Bintaro, Pondok Aren, Kota Tangsel.

Acep mengimbau, laporan pelanggaran pilkada yang ingin disampaikan kepada Panwaskada melalui lembaga, harus terakreditasi dan terdaftar di KPU. Jika tidak, Panwaskada Kota Tangsel tak akan menindaklanjuti laporan tersebut.

"Kami akan tampung semua laporan pelanggaran pilkada yang datang dari masyarakat Tangsel. Nanti akan dikaji, apakah laporan tersebut dilengkapi bukti yang cukup atau tidak," tandasnya.

Juru Bicara Koalisi Parpol Pendukung Airin-Benyamin, Ahmad Fauzi mengatakan pemilih di Tangsel sudah rasional. Jadi, laporan-laporan pelanggaran pilkada yang mengarah ke tindakan fitnah, Fauzi yang juga Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Tangsel untuk tidak disikapi berlebihan oleh para pendukung paslon nomor urut 3.

"Kami terus mengimbau kepada para pendukung paslon nomor 3 untuk berkampanye dengan santun dan tidak menyudutkan paslon lainnya. Masyarakat Tangsel itu sudah cerdas," tambahnya.