Print this page

Rawan Bencana, Pemkot Buka SMS Gateway

Rawan Bencana, Pemkot Buka SMS Gateway

detaktangsel.com- SERPONG, Kondisi cuaca curah hujan masih tinggi sebagian wilayah Kota Tangsel rawan bencana banjir. Untuk itu, Pemkot setempat akan membuka Short Massage Service (SMS) atau pesan singkat Gateway me-warning masyarakat lebih dini akan bencana air bah tersebut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel Uci Sanusi mengatakan, SMS Gateway untuk menginformasikan kepada masyarakat sebagai peringatan dini akan bencana banjir.

"Kota Tangsel dikelilingi beberapa sungai dan anak sungai. Maka rawan akan bencana banjir. Adanya SMS Gateway ini untuk menginformasikan peringatan dini ketinggian anak kali maupun sungai," ungkapnya, Senin (3/3).

Dikatakan, SMS Gateway tersebut mempunyai nomor khusus untuk warga. Terutama warga yang berdomisili di daerah rawan banjir. Saat ini terdapat 31 blok titik banjir yang tersebar di tujuh kecamatan.

"Tangsel belum membuat cluster tanggap darurat, karena risiko bencana di Kota Tangsel masuk dalam kategori di level yang belum skala besar," katanya.

Menurutnya, SMS Gateway ini memberikan informasi kewaspadaan terjadinya bencana hingga tingkat kecamatan. Dari Camat diharapkan dapat langsung diteruskan hingga tingkat Lurah, RT, dan RW. Sehingga informasi kewaspadaan bencana cepat sampai ke masyarakat. Peringatan dini bencana banjir dilakukan berdasarkan tingginya curah hujan di atas rata – rata yang berlangsung beberapa hari dan kenaikan muka air sungai yang melebihi batas.

"BPBD masih melakukan pemantauan secara terjadwal di lokasi. Cara tersebut masih dirasa kurang efektif, efisien, dan merepotkan karena harus memantau secara langsung di lokasi secara berkala. Maka dari itu dikembangkan sistem peringatan dini meluapnya air sungai menggunakan SMS Gateway," terangnya.

Selain itu, kata dia, BPBD pun menyiapkan titik- titik evakuasi bencana. Ini dilakukan untuk mempermudah evaluasi apabila suatu saat terjadi bencana. Penentuan titik evakuasi yang disiapkan bukan dari pemerintah, melainkan warga karena pemerintah hanya memfasilitasi.

"Kami juga masih melakukan pemetaan wilayah rawan banjir," ujarnya.(def)