Penambahan APBD-P Rp 40 Miliar, Anggaran Fisik Ditiadakan

Penambahan APBD-P Rp 40 Miliar, Anggaran Fisik Ditiadakan

detaktangsel.comSERPONG - Pemerintah Kota Tangerang Selatan begitu yakin bila pengajuan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2014 tidak akan banyak direvisi oleh lembaga legislatif setempat.

" Kalau dilihat dari pagu perubahan yang hanya sekitar Rp 40 miliaran. Saya optimis kecil kemungkinan ada revisi dari dewan," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangsel, Teddy Meiyadi, kemarin.

Menurutnya, saat ini proses pembahasan APBD-Perubahan 2014 tinggal masuk ke tahapan finalisasi. Penambahan anggaran ini berasal dari alokasi dana provinsi yang diperuntukkan untuk kegiatan rutin, seperti belanja gaji pegawai.

Sementara untuk kegiatan infrastruktur, misal perbaikan jalan dan sejenisnya, tidak ada penambahan anggaran. Sempitnya rentang waktu yang tersedia menjadi alasan kenapa anggaran fisik tidak ditambah.

Teddy mengatakan, APBD Perubahan hanya bisa digunakan selama dua bulan, yakni November dan Desember. Itupun dengan catatan, pengesahan dapat dilakukan pada Oktober besok.

"Kalau fisik kan harus ada lelang dulu, dan itu memakan waktu. Makanya tidak dianggarkan di perubahan ini," ujarnya.

Mengenai kapan pengesahan, Teddy mengaku belum tahu. Saat ini proses pembahasan APBD-Perubahan 2014 sudah masuk ke tahap finalisasi.

Teddy menargetkan, Oktober paling lambat disahkan. Dirinya mengakui pembahasan APBD P sedikit mengalami keterlambatan karena pelantikan dewan yang baru.

Apalagi paska pelantikan, para dewan tidak bisa langsung bekerja karena harus membentuk kelengkapan dewan. "Saat ini alat kelengkapan belum dibentuk, makanya tidak bisa segera dibahas APBD Perubahan," ujarnya.

Tedy hanya berharap, alat kelengkapan dewan ini bisa segera terbentuk agar pembahasan APBD Perubahan 2014 bisa segera disahkan. Kata dia, bila sudah disahkan, program yang ada bisa segera dijalankan.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Dudung E Dierja memastikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun anggaran 2014 tidak memungkinkan untuk di bahas.

Pasalnya, sisa waktu sebelum masuk APBD Murni 2015 hanya beberapa bulan lagi. Dengan waktu itu dianggap tidak cukup membahas APBD perubahan karena akan menggunakan waktu yang lama. Apalagi alat kelengkapan dewan baru belum langsung terbentuk.

"Untuk menggodok anggaran perubahan 2014 sepertinya sulit dilakukan. Apalagi kondisi alat kelengkapan dewan belum terbentuk. Makanya kita ajukan pembahasan APBD Murni 2015, karena dalam aturan kalau tidak ada APBD-P maka kegiatan yang semulanya dalam APBD-P dimasukkan saja kedalam APBD-Murni," ujar Sekda Kota Tangsel Dudung E Dierja.

Menurut Dudung, di APBD Perubahan nantinya tidak ada penambahan anggaran dan kegiatan baru, terutama proyek fisik yang mendesak. Kendatipun ada perubahan namun jumlahnya tidak terlalu berarti dan bisa dipakai dari APBD 2014.

Pihaknya yakin, hingga akhir tahun 2014 mendatang, Pemkot Tangsel masih akan tetap menggunakan anggaran 2014 sesuai dengan perencanaan kerja setiap SKPD masing masing.

Apalagi kata Dudung, sampai saat ini realisasi penyerapan anggaran di tiap-tiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKDP) baru sekitar 40 persen.

"Tidak ada penambahan kegiatan fisik. Apalagi penyerapan anggaran baru sekitar 40 persen,"katanya.

Anggota Badan Anggaran (Banang) DPRD Kota Tangsel Sukarya mengatakan, bahwa pembahasan draft Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) sudah sangat telat. Hal ini akan berpengaruh pada pelaksanaan anggaran berjalan.

Dia menjelaskan, meski sudah memasuki bulan Agustus, namun Pemkot Tangsel baru menyerahkan draf KUPA dan PPAS pada 20 Juli, sementara untuk membahas APBD-P di tingkat legislatif, diperlukan waktu yang cukup lama.

"Anggaplah draf APBD-P itu diserahkan ke legislatif pertengahan Juli, untuk merampungkan itu tentunya anggota dewan membutuhkan waktu paling tidak sampai satu bulan, artinya APBD-P ini baru bisa ditetapkan sekitar September atau Oktober. Artinya hanya satu bulan lebih yang digunakan untuk menjalankan program, ini sangat tidak efektif,"Katanya.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online