Hindari Prilaku Konsumtif, Pemuda Harus Dilatih Memiliki Jiwa Entrepreneurship

Ketua Fraksi PKS, Siti Chadijah dan anggota Fraksi PKS Andi Cut Muthia saat diskusi dengan mahasiswa Ketua Fraksi PKS, Siti Chadijah dan anggota Fraksi PKS Andi Cut Muthia saat diskusi dengan mahasiswa

detaktangsel.com SERPONG--Era globalisasi yang seperti sekarang ini, kaum muda diminta tidak lagi berprilaku konsumtif. Sebaiknya, kaum muda harus memiliki jiwa entrepreurship untuk bekal kedepannya. Menjadi entrepreneurahip, jelas tak mudah. Selain tekun, pelatihan menuju mental pengusaha yang kuat juga perlu dilakukan.

Demikian terungkap saat sejumlah mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menyqmbangi DPRD Tangsel, Kamis (23/3). Sejumlah mahasiswa itu diantaranya Ketua KAMMI Kota Tangsel Khairil Anam, Ketua Bidang Kebijakan Publik KAMMI Kota Tangsel, Khaidir Ali, dan Pengurus Wilayah KAMMI Provinsi Banten, Sadam Husein.

Para mahasiswa itu pun langsung bertemu dengan sejumlah Anggota Fraksi PKS yang dihadiri Ketua Fraksinya sendiri, Siti Chadijah dan anggota Fraksi PKS lainnya, Andi Cut Muthia.

Diungkapkan Siti Chadijah, pemuda sekarang ini harus dirangsang untuk bisa awareness sebagai pelaku ekonomi. Tidak hanya menjadi bagian dari prilaku konsumtif. Untuk merangsangnya, perlu diadakan pelatihan ekonomi yang berkelanjutan.

"Kita akan mendukung pelatihan ekonomi kegiatan KAMMI dalam ulang tahun ke-19 nanti. Jiwa usaha harus ditumbuhkan supaya generasi muda tidak konsumtif," kata Siti di DPRD Tangsel, kawasan Serpong, Kamis (23/3).

Ditempat yang sama, Andi Cut Muthia menyatakan pelatihan ekonomi dilakukan harus selalu berkesinambungan hingga dampaknya bisa dirasakan. Meski begitu, pelatihan ekonomi ini tetap dikawal supaya hasilnya tidak sia-sia.
Dia bilang, pelatihan ekonomi tujuannya untuk mensejahterakan. Dari ekonomi tidak mampu hingga menjadi berpenghasilan.

"Ini yang kami ingin wujudkan, bagaimana pemuda bisa action dari pelatihan ekonomi yang diikutinya itu," beber Cut Muthia.

Dia juga mengatakan, diera seperti sekarang ini semua pelaku usaha harus siap bersaing dengan pengusaha dari dan dalam negeri. Ia mencontohkan, banyak hasil tekstil yang didatangkan dari produsen luar negeri. Sedangkan produsen dalam negeri, saat ini nyaris kalah bersaing. Ia pun menilai situasi tersebut lantaran minimnya inovasi yang dilakukan para pelaku usaha dalam negeri.

"Kalau tak kreatif untuk menciptakan peluang, akan tergerus dan hanya menonton dalam persaingan ekonomi di Indonesia," paparnya.

Ia menambahkan peluang bisa didapat dari mana saja. Salah satunya seperti permasalahan sampah, bisa dijadikan barang niali tinggi dengan daur ulang.

"Buktinya mahasiswa di Bandung mampu membuat barang limbah menjadi nilai tinggi. Proses kreatif tersebut harus dimiliki pemuda-pemuda di Tangsel," tandasnya.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online