Duuuh, Tugu Sejarah Perjuangan Rakyat Serpong Di Tangsel Tak Terurus

Kondisi situs sejarah di Pertigaan Cisauk yang tak terawat. Kondisi situs sejarah di Pertigaan Cisauk yang tak terawat.

detaktangsel.com SERPONG - Monumen bersejarah tentang kegigihan rakyat Serpong pada saat berjuang melawan penjajah di masa lampau, kondisinya kini semakin memprihatinkan bahkan nyaris tak terawat. Situs-situs bersejarah tersebut dua diantaranya Tugu Perjuangan dan Tugu Rakyat Serpong yang berada di Pertigaan Cisauk, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Pantauan di lokasi tempat berdirinya kedua situs bersejarah itu, seperti Tugu Perjuangan. Terlihat sangat miris. Dimana cat yang melindungi tugu tersebut nampak kusam. Di area tugu itu juga, tidak ada pagar yang berfungsi untuk melindungi nilai-nilai sejarah yang ada tugu tersebut. Ironisnya, di tugu Perjuangan Rakyat Serpong itu, sering dijadikan tongkrongan para pengojek yang menunggu penumpang turun dari angkutan umum yang melintas di jalan tersebut.

Sementara tak kalah mirisnya dengan yang terjadi pada Tugu Rakyat Serpong yang kondisinya terjepit oleh dua warung yakni warung makan dan warung kelontongan. Beruntungnya, di Tugu Rakyat Serpong itu, terdapat bendera Merah Putih yang berfungsi sebagai penanda jika di lokasi ini terdapat situs bersejarah.

Lantaran kondisinya semakin memprihatinkan, tak ayal situs-situs bersejarah itupun mengundang reaksi serius dari masyarakat dan para penggiat lingkungan. Zarkasih salah satunya, menurut dia, beragam situs yang ada di Tangsel harusnya dilestarikan agar tidak menimbulkan kesan ditelantarkan.

"Saya melihat dua Tugu yang ada di Pertigaan Cisauk itu sudah tidak layak sekali. Padahal nilai historisnya tinggi. Ini harus dibenahi, paling tidak dipagari," kata Zarkasih terkesan tak percaya melihat kondisi situs bersejarah tersebut.

Hal sama juga diungkapkan Ahmad. Menurutnya, lantaran kondisi situs bersejarah dibiarkan begitu saja tanpa ada perawatan, sudah barang tentu sangat menyakitkan warga asli Serpong.

"Susah payah dulu leluhur kami berjuang dan mendirikan tugu ini, malah pas lepas dari penjajahan seperti tidak dihargai begini," ujarnya.

Padahal disekitar tugu juang tersebut, ada pula Taman Tugu Perjuangan Lengkong yang sama tidak terawatnya. Diakui Ahmad, pada 1947 di lokasi yang kini menjadi bundaran Cisauk, terjadi peristiwa Lengkong yang menewaskan pejuang Daan Mogot pada saat akan melucuti senjata kolonial Jepang.

"Namun pemerintah daerah seperti lepas tangan dan melakukan pembiaran," katanya. Dia pun berharap, monumen perjuangan ini segera dirawat. Sehingga bisa menjadi kenangan bagi warga saat ini.

Terpisah, Kepala Kantor Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Kota Tangsel, Yanuar mengaku sempat mengajukan pembenahan tugu di Pertigaan Cisauk pada 2015 lalu. Namun menurutnya pengajuan ditolak.

"Kami terkendala dana, dan untuk tahun ini sudah diajukan kembali. Kalau soal penertiban, nanti akan dikordinasikan kembali dengan instansi terkait," kata Awang, sapaan akrabnya.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online