Print this page

Carut Marut PPDB, DPRD Minta SDM Dindik Dievaluasi

Carut Marut PPDB, DPRD Minta SDM Dindik Dievaluasi

Detaktangsel.comSERPONG--Carut-marut soal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) kembali terulang di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Seharusnya, kekurangan dalam PPDB yang terjadi pada tahun sebelumnya, dijadikan bahan evaluasi dalam pelaksanaan PPDB pada tahun ini.

Soal carut-marutnya PPDB online pada tahun ini, ditanggapi serius oleh Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel, Taufik MA. Sebab, dengan kejadian yang sama pada tahun lalu terulang saat ini, ia menyarankan harus ada evaluasi besar-besaran terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) di Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel.

"SDM nya menurut kami perlu dievaluasi, dari banyak aduan masyarakat soal PPDB ini, bukti kalau SDM di dinas ini kurang maksimal. Padahal anggaran pendidikan kita itu sangat besat,” ungkapnya, Minggu (15/7/2018)

Taufik bilang, soal PPDB, sebenarnya DPRD melalui Komisi ll  sudah mengingatkan dari jauh-jauh hari agar semua yang berkaitan dengan PPDB tahun ini harus disiapkan dengan sangat baik. Sehingga pada pelaksanaannya nanti, tidak menyusahkan orang tua murid dalam mendaftarkan putra-putrinya di sekolah negeri.

“Padahal sudah dari jauh-jauh hari mengingatkan, teman-teman Komisi II itu sudah berkali-kali rapat dengan Dindikbud. Tapi kenapa masih saja seperti ini, ini lah yang menjadi pertanyaan ada apa dengan SDM nya,” ujar Taufik.

Melihat kondisi PPDB yang terjadi saat ini, Taufik pun meminta kepada Walikota agar persoalan PPDB tahun ini harus benar-benar dijadikan perhatian serius dan perhatian khusus bila semua lini yang ada di Dinas Pendidikan agar dievaluasi.

"Semuanya harus dievaluasi, ada apa ini, kok bisa sampai terjadi seperti ini. Walikota tentu harus menjadikan persoalan PPDB tahun ini menjadi persoalan yang serius dan khusus. Agar tahun depan tidak ada lagi kejadian yang merugikan anak-anak didik kita,” tegasnya.

Taufik jelaskan, solusi terkait PPDB ini adalah, lebih baik kedepanya Pemkot Tangsel bekerja sama dengan sekolah swasta. Sehingga tidak semua orangtua murid berebut menyekolahkan anaknya ke negeri.

"Kami akan dorong kerjasama dengan sekolah swasta itu lebih dibangun, seperti di Kota Bandung itu, sekolah swasta pun diberikan bantuan," bebernya. 

Bahkan, Taufik jelaskan, ada beberapa sekolah swasta digratiskan juga. Sehingga murid yang tidak mampu masih bisa memiliki kesempatan mengenyam pendidikan gratis meski pun tidak lolos di negeri. Karena menurutnya,  sudah menjadi kewajiban setiap pemerintah daerah untuk memberikan pendidikan layak kepada masyarakatnya. 

"Jadi jangan sampai hanya karena tidak lulus di negeri anak-anak kita jadi terlantar lantaran tidak mampu membayar sekolah di swasta. Makanya kedepan sekolah swasta pun harus diberikan bantuan juga, ini solusinya,” tandasnya.

Diketahui, PPDB yang berakhir pada Sabtu (14/7/2018), sempat membuat resah puluhan orang tua siswa yang sudah mendaftarkan anak-anaknya di SMP negeri yang ada di Kota Tangsel. Keresahan orang tua, salah satunya hilangnya data anak-anaknya dari website dinas terkait. Kondisi tersebut, tak urung membuat orang tua siswa mendatangi posko PPDB online di salah satu SMP Negeri kawasan Serpong. Tak cukup sampai disitu, para orang tua kemudian mendatangi gedung Puspemkot Tangsel sambil membentangkan kertas karton beragam tulisan.