Print this page

Benyamin Davnie Besuk Pasien Korban Tsunami Selat Sunda

Benyamin Davnie Besuk Pasien Korban Tsunami Selat Sunda

detakbanten.com SERPONG--Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie mengunjungi korban luka-luka akibat terjangan tsunami Selat Sunda di RS Medika BSD, Serpong, Rabu (26/12/2018).

Pria yang biasa disapa Bang Ben ini mengatakan, korban luka-luka yang dirawat di RS Medika BSD, rata rata mengalami infeksi berat dan ringan.

"Pemerintah memberikan dukungan moril juga bantuan bagi korban yang masih dirawat. Alhamdulillah, para korban ditangani secara baik oleh para ahli medis berpengalaman" ujar Bang Ben, sapaan Benyamin Davnie.

Bang Ben jelaskan, Pemkot Tangsel akan memberikan pelayanan semaksimal mungkin termasuk biaya pemakaman dan akta kematian bagi korban tsunami yang meninggal dunia. Untuk akta kematian, saat ini sudah disiapkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangsel.

"Pemkot memberikan perhatian penuh terutama untuk korban yang belum mendapatkan bantuan atau belum tercover oleh rumah sakit dan untuk korban meninggal dunia pemkot juga memberikan santunan uang senilai Rp3 juta sesuai standar perda," beber Bang Ben.

Terkait Crisis Center, Bang Ben menerangkan sejak awal kejadian bencana, Crisis Center langsung ditangani oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Propinsi Banten untuk memudahkan warga dalam menelusuri korban.

"Sejak awal kejadian becana, Pemkot Tangsel langsung memgirimkan Tim BPBD kedaerah bencana. Terutama di kecamatan Sumur dan secara Organisasi Pemerintah Tangsel sudah mempunyai Badan Penanggulangan Daerah dan kedepannya akan kita tambah untuk tugas pendataan yang juga melibatkan Tim Kominfo," terangnya.

Ada 52 korban luka luka yang di rawat di Rumah sakit yang tersebar di RS Sari Asih, RS Medika BSD, RS Premier Bintaro dan RS Permata.

"Saat ini yang luka-luka dalam perawatan, di RS Medika Ada 9 Orang, RS Primer Bintaro 9 orang, sementara 1 orang di RS Permata. Ada juga 1 orang yang dirawat di rumah sakit Serang, Banten. Sedangkan sisanya sudah diperbolehkan pulang," ujarnya.

Korban meninggal dunia, lanjut dia, tercatat berjumlah 12 orang. Diantaranya sembilan orang dari kelurahan serua, satu orang dari Serua Indah serta satu orang warga Bintaro Pondok Aren.

"Satu lagi dari kelurahan cipayung ciputat," tandasnya.

Direktur RS Medika BSD, dokter Anni menambahkan pada hari
Minggu (23 /12/2018) pagi sudah ada empat korban luka-luka lalu ditambah korban lainnya sebanyak 30 orang .

"Kami juga sudah melakukan kerjasama dari dinas kesehatan Tangsel dan RSU Tangsel. Dengan menambah 5 perawat di UGD dan melakulan pemeriksaan pada korban tsunami. Ada yang langsung diperbolehkan pulang dan ada yang rawat inap untuk korban yang mengalami luka berat," tutur Anni.

Anni sebutkan, korban luka-luka yang dirawat di RS Medika diantaranya mengalami luka robek multikal trauma, sebagian mengalami luka ringan.

"Sebagian korban yang mengalami luka serius (berat-red) kami lakukan perawatan. Ada satu pasien yang saat ini akan dilakukan operasi karena mengalami infeksi pada luka," tandasnya.